RADARSEMARANG.COM, Semarang – Imbas naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak besar kepada dunia transportasi. Ruas jalan raya maupun tol sedikit lenggang, karena dinilai cukup memberatkan bagi masyarakat.
Pantauan RADARSEMARANG.COM, di jam sibuk pukul 10.00 sampai 12.00, biasanya Bundaran Kalibanteng cukup krodit, namun beberapa hari terakhir nampak ramai lancar. Mungkin saja pengguna kendaraan pribadi memilih menggunakan transportasi umum.
Moda transportasi seperti truk dan kendaraan roda dua lebih mendominasi dibandingkan kendaraan pribadi. Ketersendatan arus terjadi ke arah timur lantaran adanya pemasangan pipa SPAM Semarang Barat.
Sedangkan di ruas tol dalam kota dan luar kota terlihat masih ramai. Namun dari data yang dimiliki Trans Marga Jateng, ada penurunan pengguna tol sekitar 2 persen dalam sepekan ini pasca pengumuman kenaikan harga BBM.
“Memang ada penurunan sebesar 2,16 pesan. Untuk pengguna tol yang melintas di Tol Semarang-Solo,” kata Dian Saputra, Marketing Communication PT Trans Marga Jateng kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (13/9).
Dian –sapaan akrabnya–menerangkan, penurunan ini cenderung kecil jika dihitung satu pekan setelah kenaikan harga BBM, dibandingkan awal Agustus lalu. “Meski turun, ini tergolong penurunan yang kecil,” ujarnya.
Ia membeberkan, rata-rata per hari kendaraan yang melintas sebelum kenaikan harga BBM sebanyak 56.585 kendaraan. Sementara setelah kenaikan harga BBM sebesar 55.488 kendaraan. Dominasinya, lanjut dia, adalah kendaraan pribadi. “Untuk jumlah kendaraan yang melintas paling tinggi sebanyak 64.941 kendaraan, yang biasanya terjadi pada hari Minggu,” katanya. (den/aro)