RADARSEMARANG.COM, Semarang – Rektor Unwahas Semarang Prof Dr Mudzakir Ali mengatakan urusan demokrasi dan pemilu menjadi tanggung jawab bangsa Indonesia. Akademisi perguruan tinggi mempunyai tanggung jawab ikut mengarahkan agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik menjadi politik nasional yang beradab.
“Melihat situasi dan tanda-tanda menjelang Pemilu 2024, ada kecenderungan suasana kurang kondusif sehingga perlu dikaji dan dikritisi baik regulasi maupun para pelaksana di lapangan,” katanya saat membuka Seminar Nasional Politik dan Hubungan Internasional (Senas Polhi) 4 yang diselenggarakan FISIP Unwahas Semarang.
Ia menambahkan, pemilu 2024 akan menjadi pemilu bersejarah. Untuk kali pertama bangsa Indonesia akan menggelar serentak tiga jenis pemilu. Yakni Pemilu Presiden, Wakil Presiden, dan Pemilu Legislatif pada 14 Februari 2024, dan Pemilihan Kepala Daerah pada November 2024. “2024 harus menjadi pemilu berkualitas meningkatkan demokrasi sebagai media mencapai cita-cita bangsa Indonesia,” tegasnya.
Ketua Komisi II DPR RI Dr Ahmad Doli Kurnia Tanjung SSi MT mengatakan, sebanyak 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi se-Indonesia siap melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 20 November 2024. Sebelumnya pada 14 Februari 2024 akan diawali dengan Pemilu Presiden dan Legislatif.
“Kami terus memetakan berbagai persoalan pemilu agar menghasilkan perangkat negara yang lebih baik lima tahun ke depan. Menjadi pemilu yang lebih berkualitas dibanding pemilu-pemilu sebelumnya,” katanya saat menjadi pembicara kunci dalam Senas Polhi 4 tersebut.
Dekan FISIP Unwahas Dr Agus Riyanto mengatakan, seminar diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-22 membahas berbagai persoalan menjelang Pemilu 24 seperti arah koalisi, politik identitas, tatanan politik pasca pandemi dan berbagai kegaduhan yang muncul sebelum diadakannya pesta demokrasi. (fth/ida)
