RADARSEMARANG.COM, Semarang – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang menggelar sosialisasi Desa Cantik atau Desa Cinta Statistik di aula Kelurahan Sumurrejo, Senin (22/8). Ini merupakan kegiatan pertama kali yang digelar di tingkat kelurahan.
Sub Koordinator Pengendalian Rencana Pembangunan Daerah Bappeda Kota Semarang Safrinal Sofaniadi menjelaskan, Desa Cantik merupakan program nasional. Tujuan kegiatan ini adalah mengedukasi masyarakat tentang data. “Kita mengoordinasi daerah-daerah di tingkat kelurahan dan kecamatan. Kelurahan Sumurrejo ini yang pertama,” katanya.
Pihaknya berkoordinasi dengan BPS terkait dengan data, sehingga nanti yang tersampaikan kepada masyarkat merupakan data dan fakta. “Ada program satu data Indonesia, ini juga tertuang di Perwal 25 tahun 2021 yang mendorong data valid dan update untuk perencanaan pembangunan,” ujarnya.
Bappeda sebagai koordinator forum satu data dan BPS sebagai pembina data sektoral. “Kalau masyarakat, lurah, camat sebagai pendukung wilayah. Nantinya dari RT, RW digali datanya,” jelasnya.
Data-data meliputi jumlah penduduk, laki-laki atau perempuan, pendidikan, pendapatan, pekerjaan, dan kependudukan lainnya. Dari sisi sosial, ekonomi, dan infrastruktur. “Itu akan digali sedetail mungkin dengan format kuisioner dari BPS,” katanya.
Kepala BPS Kota Semarang Fachruddin menambahkan, data satu Indonesia mengacu Perpres 39 tahun 2019. Data dibangun dari bawah secara sektoral. “BPS selaku pembina data, selalu melibatkan seluruh elemen masyarakat baik itu OPD, masyarakat, dan perguruan tinggi,” katanya.
Ketika data di tingkat RT terbangun, akan menjadi data RW. Jika data di tingkat RW terkumpul, akan menjadi data kelurahan. Dari beberapa data kelurahan terkumpul, akan menjadi data kecamatan. “Dari beberapa kecamatan akan menjadi data kota,” katanya.
Selama ini, BPS bertanya di kelurahan. Namun, ada kendala yakni narasumber selalu ganti, sehingga kurang valid. “Padahal waktunya dibatasi hanya satu bulan,” katanya.
Ia berharap data potensi desa dapat terdata dengan baik. Maka, dengan adanya Desa Cantik Kelurahan Sumurrejo merupakan pembinaan masyarakat Sumurrejo. “Kami berharap kegiatan ini bisa dilakukan di 177 kelurahan dan 16 kecamatan se-Kota Semarang.
Dipilihnya Kelurahan Sumurrejo karena kelurahan ini merupakan kelurahan terbaik di Kota Semarang. Dari hasil pendataan di tahun 2021, Kelurahan Sumurrejo termasuk lima prioritas. “Keluarga penerima bantuan di sini juga tinggi, sehingga pendataan bisa menjadi solusi menekan angka kemiskinan sekaligus menemukan solusinya,” terangnya.
Lurah Sumurrejo, Marsumul menekankan, seluruh tokoh masyarakat, ketua RT dan RW untuk mensosialisasikan kepada masyarakat. “Kalau hari ini (kemarin) belum bisa hadir, dapat diwakilkan oleh wakil atau sekretarisnya,” ujarnya. (fgr/ida)