RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dinding tanggul Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) di Jalan Barito Semarang dijadikan tempat untuk membuat karya seni lukis berupa mural. Panjang media yang akan dilukis mural ini hampir 4 kilometer.
Puluhan kelompok seniman mural nampak menyelesaikan lukisan yang sebelumnya telah dikonsep, Sabtu (20/8) malam. Aneka konsep gambar mural nampak sudah terlihat. Misalnya tentang nasionalisme, kebudayaan, hingga keberagaman Kota Semarang yang coba diaplikasikan dalam sebuah gambar dengan karya seni tinggi, dengan media yang digambar sekitar 5 x2,5 meter.
“Kalau ini konsepnya mewakili semua. Ada nasionalismenya, ada kebudayaan, dan keberagaman Semarang,” kata perwakilan kelompok seniman mural asal Semarang Bams Mural, Bambang.
Bambang mengaku, menggarap mural dengan dua temannya, yakni Cholis dan Andik. Malam hari terutama akhir pekan memang sengaja dipilih karena ketiganya saat siang hari harus bekerja. Disinggung masalah kendala, ia mengaku tidak ada kendala kecuali cuaca.
“Kendala selain cuaca ya lampu penerangan. Kalau dikerjakan malam hari, kita harus narik kabel dan nyalur listrik dari rumah warga,” jelasnya.
Menurut dia, ajang lomba mural ini sangat diapresiasi karena Pemkot Semarang mau memberikan wadah bagi para seniman untuk berkarya. Apalagi dinding di Jalan Barito ini cenderung tidak terawat dan kerap menjadi sasaran vandalisme. Ya, walaupun dalam lomba ini mereka harus merogoh kocek pribadi untuk membeli cat, thinner, dan lainnya.
“Pendaftarannya gratis, di sini panitia hanya mengecat dinding tanggul dengan warna putih polos. Kalau cat ya dari kami sendiri,” tuturnya.
Namun sebagai seniman, ia mengaku senang dan bangga ketika karyanya bisa terpampang dan diapresiasi oleh masyarakat ataupun dijadikan background untuk berswafoto. “Nggak ngejar hadiah, syukur sih kalau menang. Tapi kita bangga sudah bisa memberikan karya seni bagi kota ini,” timpal Andik.
Camat Semarang Timur Kusnandir menjelaskan, awalnya perlombaan tersebut dilakukan di tingkat kelurahan. Namun mendapatkan perhatian dari Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi hingga akhirnya dibuat lomba tingkat Kota Semarang dengan panjang hampir 4 kilometer.
“Pendaftaran dilakukan pada 11 sampai 14 Agustus. Peserta diberikan kesempatan untuk melukis mural selama 10 hari sampai 25 Agustus dan nanti dipilih pemenangnya,” jelasnya.
Mantan Camat Tugu ini mengaku, wilayahnya punya potensi yang besar untuk dijadikan spot wisata, terutama di daerah BKT. Apalagi setelah dipercantik dengan mural, seperti di wilayah Kelurahan Rejosari.
“Harapannya tentu bisa jadi tempat selfi atau berfoto-foto, sehingga lokasi ini nantinya menjadi tujuan atau destinasi wisata baru bagi warga Semarang dan sekitarnya,”harapnya.
Mengenai hadiah yang diperebutkan, lanjutnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi telah menyediakan uang Rp 21 juta yang dibagi menjadi enam tingkatan juara. Total ada 357 ruang yang siap untuk dilukis. “Nanti kita ramaikan Jalan Barito ini dengan menggandeng pelaku UMKM, misalnya jadi tempat nongkrong,” katanya.
Menurut panitia sekaligus juri lomba mural Koko HS mengatakan, tema lomba tersebut tidak dibatasi. Namun ada batasan lukis seperti tidak boleh mengandung unsur SARA, berafiliasi pada partai politik, menjaga tata tertib dan kesopanan, serta menjaga kebersihan sekitar.
Peserta pun datang dari berbagai daerah, termasuk ada yang datang dari luar pulau Jawa. “Mulai dari Banten, Jawa Barat, Jogjakarta, dan Jawa Timur, dan tentu saja banyak dari wilayah Semarang dan sekitarnya. Ada juga dari Blora dan Kudus. Total hampir 150 peserta,”jelasnya. (den/aro)