30 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Warga Berebut Gunungan Ingkung di Gerebek Sura Pasar Peterongan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SemarangAjeng Dwi Septi Rahayu tampak gembira. Pedagang ayam di Pasar Peterongan ini berhasil mendapatkan air suci yang dipercaya membawa keberuntungan. Ia harus bersusah payah berebut dengan ratusan pedagang dan pengunjung acara Gerebek Sura Pasar Peterongan, Senin (8/8) kemarin.

“Tetap percaya yang Kuasa. Tetapi ini kan sebagai ikhtiar,” ujar warga Peterongan RT 1 RW 3 ini kepada RADARSEMARANG.COM.

Pedagang gorengan Tuti, 60, juga tampak lega setelah mendapatkan air suci dan sayur-sayuran yang berasal dari gunungan hasil bumi.

Ia mengaku, baru kali pertama mengikuti gerebek sura yang diwarnai rebutan sejumlah gunungan dan tumpeng ini. “Saya berharap, jualan saya di Pasar Peterongan tambah ramai, dan diberi keselamatan melalui doa Mbah Gosang sini,” harapnya.

Acara gerebek sura ini rutin digelar setiap tahun, tepatnya setiap 10 Muharram. Tahun ini digelar lebih meriah. Ada sepuluh tumpeng nasi, satu gunungan buah, dua gunungan ingkung masing-masing sebanyak 125 ekor ayam, dua gunungan sayuran, dan satu gunungan jajan pasar. Gunungan itu diarak warga dari perkampungan sekitar menuju Pasar Peterongan.

Kepala Pasar Peterongan Supana menjelaskan, Gerebek Sura Pasar Peterongan digelar untuk nguri-uri budaya Jawa. Selain itu, untuk mempererat persatuan antarpedagang yang menempati lima blok di Pasar Peterongan. “Kegiatan ini juga untuk meramaikan Pasar Peterongan,” ujarnya.

Dikatakan, di pasar ini ada petilasan Mbah Gosang yang terus dilestarikan. Lokasinya di bawah pohon asam yang tidak akan ditebang meski pasar tersebut direvitalisasi. “Kegiatan ini agar mendapat barokah dan hikmah dari Mbah Gosang,” katanya.

Ketua Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Peterongan Istijani menceritakan, di petilasan Mbah Gosang terdapat sumber air. Warga kerap ngalap berkah dengan mengambil air suci tersebut. “Ketika berziarah, warga membawa air tersebut. Khusus 10 Muharram, diperebutkan banyak orang,” ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan Nurkholis mengapresiasi kegiatan Gerebek Sura Pasar Peterongan yang rutin digelar oleh pedagang setiap 10 Muharram. “Ini merupakan prosesi untuk kebersamaan di Pasar Peterongan. Pasar ini sudah satu abad dibangun dan menjadi ikon Kota Semarang,” katanya.

Ia berharap kegiatan ini terus menjadi tradisi tahunan. Jika warga berdatangan ke Pasar Peterongan, tentu pedagang pasar akan lebih laris. “Melalui kegiatan semacam ini juga bisa mempersatukan pedagang,” tambahnya. (fgr/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya