RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pandemi mereda, perajin Barongsai di Semarang mulai kebanjiran order. Pesanan berdatangan untuk event perlombaan dan berbagai festival yang sudah mulai digelar.
Candra Wira Utama, perajin Barongsai Semarang mengatakan, dirinya saat ini sedang mengerjakan beberapa pesanan untuk festival kedatangan Laksamana Cheng Ho akhir pekan mendatang.
“Kemarin Minggu (24/7/2022) saat perayaan hari jadi kota Salatiga juga banyak pesanan,” kata Candra ditemui di rumahnya di Jalan Hiri, Semarang Timur Senin (25/7/2022).
Selain di beberapa event dan festival, Barongsai saat ini juga sudah di akui oleh KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) sebagai salah satu cabang olahraga. Oleh karena itu, saat ini banyak sekali event Barongsai termasuk dalam event PON.
“Kalau dulu seringnya orderan untuk perayaan Imlek, tapi sekarang justru lebih banyak untuk pertandingan,” lanjut Candra
Pria yang akrab disapa Pak Hong itu menjalankan bisnis turun temurun ini sejak 2006. Awal mulanya bisnis perajin Barongsai ini diturunkan oleh ayahnya sejak tahun 1994. Harapannya untuk bisa melestarikan budaya ini secara turun temurun.
Profesi Pak Hong sebagai perajin Barongsai berjalan tentunya bukan tanpa hambatan. Seperti halnya, saat pandemi omzet penjualan pun menurun drastis bahkan semua karyawan terpaksa di liburkan.
Pak Hong mengaku sebelum pandemi pernah mendapat orderan mencapai 30 Barongsai dan 11 Naga dalam 1 bulan menjelang imlek.”Ini yang merah besok mau dikirim ke Samarinda,” imbuhnya sambil menunjukkan Barongsai buatan tangannya.
Harga barongsai yang di jual mencapai kisaran Rp 5,5 juta tergantung ukurannya. Komponen dari barongsai yang membuat harganya mahal adalah dari bulunya, yang terbuat dari bulu domba asli.
“Yang paling mahal bulunya, ini saya impor dari luar negeri karena di Indonesia belum ada. Untuk bulu satu ekor dombanya berharga sekitar Rp 1,5 jt, ” paparnya kepada RADARSEMARANG.COM. (mg14/mg9/bas)