Mbak Ita Takjub Lihat Karya Peserta Pelatihan Membatik dan Rancang Busana Muslim

RADARSEMARANG.COM — Wakil Wali Kota Semarang, Havearita Gunaryanti Rahayu, Senin (18 Juli 2022), menutup pelatihan membatik dan rancang busana yang dihelat Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kota Semarang.

Pelatihan yang berlangsung hampir sebulan, 24 Juni-24 Juli 2022, berlangsung di Gedung Budaya Sobokarti Semarang.

Mbak Ita, sapaan intim sang wakil wali kota mengaku terkesan dengan masyarakat yang antusias mengikuti pelatihan tersebut.

“Ini sangat luar biasa, karena diikuti berbagai lapisan masyarakat,” ucap perempuan yang turut berkontribusi besar pada upaya revitalisasi dan kemajuan Kota Lama Semarang.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, pelatihan tersebut hasil kerja sama BPVP Kota Semarang dengan Batik Pasha. Pelatihan berupa cara membatik kontemporer, batik tulis, dan merancang busana muslim.

“Saya sungguh sangat mengapresiasi kegiatan ini. Karena mereka tidak henti-hentinya melestarikan budaya,” pujinya.

Sebab, batik yang sudah jadi, menghasilkan fashion yang menarik.

“Hasilnya tidak mengecewakan. Mereka dilatih dari nol, hingga menghasilkan karya luar biasa,” katanya. Mbak Ita berharap, ekonomi dan daya beli masyarakat semakin naik.

Kepala BPVP Kota Semarang, Heru Wibowo, mengaku siap mengembangkan fashion teknologi dan bisnis manajemen di Kota Semarang. “Kita juga ada pelatihan dengan dunia usaha dan industri,” katanya.

Pihaknya bekerja sama dengan batik Pasha, memberikan pelatihan busana muslim dan batik tulis. Instrukturnya merupakan lulusan BPVP Kota Semarang.

“Harapan kami, setelah mereka mengikuti pelatihan, bisa menekuni dunia usaha baik secara mandiri maupun bergabung dengan perusahaan yang ada.”

Salah satu peserta pelatihan, Simaksi, 61 tahun, mengaku mendaftar pelatihan via online. Dari awal pelatihan hingga sekarang, peserta sudah menghasilkan lima stel pakaian.

“Selain pelatihan, juga menambah saudara dan menambah ilmu,” katanya. Ke depan, Simaksi ingin mengembangkan skill-nya. “Karena saya juga pingin membuka usaha sendiri.”

Pemateri pelatihan, Nasrul Arif, mengatakan, pelatihan diikuti oleh pensiunan, pengangguran, dan mereka yang baru lulus sekolah. Pelatihan membatik dan merancang busana muslim, mengusung konsep milenial.

“Kita menerapkan tanpa meninggalkan sampah atau sisa kain,” katanya. (figur/isk)