29 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Idul Adha, ‘Bengkel’ Kepala Hewan Kurban Kampung Bustaman Laris Manis

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang Kampung Bustaman Semarang yang terkenal dengan julukan kampung jagal menjadi lebih sibuk dari biasanya di hari raya Idul Adha. Banyak masyarakat Semarang yang datang ke kampung Bustaman untuk menggunakan jasa ‘bengkel’ pengolahan hewan kurban.

Salah satu pengguna jasa pengolahan hewan kurban di kampung Bustaman, Sutikno Sarah, 71, mengungkapkan, sejak tahun 1980an kampun Bustama sudah terkenal dengan ‘bengkel’ pengolahan hewan kurban khususnya pengolahan kepala.

Saat ditemu RADARSEMARANG.COM Minggu (10/7) Sutikno menyerahkan satu kepala sapi, dua kepala kambing dan empat kaki utuk diolah. “Untuk tarif pengolahan kepala sapinya Rp 350 ribu, kepala kambingnya Rp 60 ribu. Kalau tidak segera diolah cepat busuk, kalau dijual paling hanya Rp 150 ribu,” jelasnya.

Ketua RW 3 Purwodinatan, Ashar, menjelaskan di kampung Bustaman ada pengolahan bumbu, tukang jagal, dan pengolahan daging. Dulu ada enam penjagal, sekarang tinggal dua yakni Haji Toni dan Haji Yusuf Ibrahim.

Jasa pembersihan kepala juga semakin habis. “Dulu ada enam, sekarang tinggal Pak Munawar. Pembersih kambing sekarang banyak dari luar,” ujarnya.

Diakui, seminggu setelah Hari Raya Idul Idha, masih ramai mengolah kepala kurban. “Kalau kurban mereka bermunculan, mereka punya keahlian dan mereka mremo kalau tidak ada, kita tidak bisa menangani,” ujarnya.

Ia berharap generasi selanjutnya dapat melestarikan. Saat ini, masih ada generasi yang melestarikan secara tradisional. “Di sini punya cara tersendiri yang orang lain tidak ketahui, yakni menghilangkan bau prengus. Di sini ada tehniknya dan ini turun temurun,” ujarnya.

Sementara itu, Siti Khasanah bersama dua orang anaknya Fara dan Fani, menjelaskan sudah 30 tahun ia menekuni pengulitan kepala.”Kendalanya adalah mengambil tanduknya. Harus dengan tenaga ekstra dan menggunakan kapak. Tanduknya diambil, dan otaknya dimasak. Kalau tidak bersih ya bau, mas,” jelasnya.

Pembersihan kepala kambing akan memakan waktu satu jam. Sedangkan sapi akan memakan waktu 2,5 jam. “Harganya juga tergantung besar kecilnya mas,” jelasnya.

Warga lain, Sri Purwanti mengungkapkan saat ini ia masih mengerjakan tujuh kepala kambing, dan satu kepala sapi. Untuk satu pasang kepala dan empat kaki sapi dihargai dengan Rp 350 ribu. Sedangkan satu kepala kambing dan empat kaki dihargai Rp 75 ribu. “Prosesnya ditaruh ke air panas, dikuliti, dibersihin dengan pisau,” katanya didampingi oleh keluarga Munawar sejumlah lima orang.

Ada juga yang berjualan bumbu masakan, seperti bumbu sate kambing, tengkleng, bumbu gulai, dan tusuk. “Bumbu sate kambing Rp 8 ribu, bumbu gulai Rp 8 ribu, tusuk sate Rp 3 ribu, tengkleng Rp 5 ribu,” katanya. (fgr/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya