RADARSEMARANG.COM, Semarang – Lima puluh karya seni dipamerkan di gedung Kreatif Kota Lama. Pameran tersebut digelar Komunitas Kharisma Semarang. Melibatkan 26 seniman. Selain ingin memanjakan penikmat seni, pameran ini juga sebagai sarana untuk mempererat persaudaraan seniman di Kota Lumpia.
Pengunjung silih berganti memasuki gedung kreatif Kota Lama. Menikmati satu per satu karya seni dari berbagai sudut. Salah seorang pengunjung, Satria Yudeska kagum dengan berbagai lukisan yang dipajang. Ia tertarik dengan lukisan barong dan naga. “Saya suka karena terlihat ekspresif. Emosi tersampaikan dari lukisan ini,” jelas mahasiswa Politekkes Jakarta itu.
Sementara Sekretaris Pameran, Sutopo, menjelaskan, pameran yang diadakan kali ini mengusung konsep pasar seni. Gelaran pameran ini berawal dari keprihatinan para seniman yang lebih mementingkan ego. Kharisma dibentuk oleh tiga orang, yakni Sidik, dirinya, dan Susanto. Kharisma dibentuk sebagai wadah para seniman Semarang.
“Pameran ini tidak dipungut biaya. Kita membantu teman-teman untuk bisa memamerkan karyanya,” ujarnya.
Salah satu seniman, Daniel Catur Budi Santoso, memamerkan delapan karya. Pria yang sudah berkecimpung di dunia seni sejak 1989 ini, memanfaatkan kuas bekas sebagai mendia gambar. Ia beri judul RI 1. Gambar Presiden Soekarno hingga Jokowi. “Dari pada kebuang, saya berpikir ini bisa menjadi karya. Dan ini saya hargai Rp 10 juta,” ujarnya.
Menurutnya, pameran ini merupakan ajang silaturahmi seniman dari Semarang. Karena banyak seniman yang mengeksklusifkan diri. “Sering pameran dirinya merasa hebat, sebenarnya itu salah,” ujarnya.
Hal tersebut, katanya, membuat seniman junior merasa berkecil hati. Ia menganggap pelukis bukan karena sering pameran. Namun mengutamakan kualitas karya dan jam terbang.
“Dari situ bisa dilihat berpengalaman atau tidak. Terkenal atau tidak kan itu belakang,” ungkapnya. Pengunjung bisa menikmati puluhan karya seni rupa ini hingga 10 Juli mendatang.(fgr/zal)