25 C
Semarang
Tuesday, 15 April 2025

Akan Bangun Trem, Pemkot Semarang Belajar dari Bulgaria

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Rencana pembangunan transportasi berbasis rel yakni trem terus dimatangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Salah satunya akan meniru dan belajar ke Kota Sofia, Bulgaria, melalui program International Urban and Regional Cooperation (IURC) yang didanai oleh Uni Eropa hingga 2023.

Kepala Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang Arwita Mawarti mengatakan, rencannya ground breaking ditargetkan tahun ini untuk mulai melakukan reaktivasi jalur trem yang ada di Ibu Kota Jateng. “Setelah ground breaking, baru dilanjutkan pembangunan fisik,” katanya usai mendampingi kunjungan Delegasi Sofia di Shelter Balai Kota Rabu (29/6).

Kota Sofia Bulgaria, lanjut dia, bisa menjadi tempat untuk belajar membangun jalur trem. Apalagi kota ini telah mengembangkan transportasi tersebut sebelumnya. “Kami akan belajar banyak ke Kota Sofia yang sudah lebih dulu mengembangkan transportasi berbasis trem. Kami harap kunjungan Kota Sofia ini, bisa saling sharing public transportation yang lebih baik di Kota Semarang,” terangnya.

Pemkot juga berencana mengambangkan BRT yakni dengan pengadaan bus low deck. Selain itu, Pemkot juga ingin ada pengembangan jalur khusus BRT. “Kalau bus low deck dalam waktu dekat sudah kami coba pengadaannya,” tambahnya.

Program Direktur Sofia Development Association, Sevdalina Voynova menjelaskan, sebenarnya Semarang punya potensi besar mengembangkan transportasi, termasuk trem. Apalagi Ibu Kota Jateng ini kerap mendapatkan berbagai prestasi transportasi publik. Bahkan pengembangan jalur bus serta revitalisasi sistem trem untuk mempromosikan penggunaan transportasi umum dan mengurangi emisi gas rumah kaca. “Kita juga belajar dari yang sudah dilakukan Kota Semarang untuk kami aplikasikan ke Kota Sofia,” tuturnya.

Delegasi Kota Sofia, Elitsa Panayotova menambahkan, transportasi umum di Kota Semarang sangat mudah dikelola. Misalnya, dengan adanya kartu naik bus untuk anak-anak, lansia, dan disabilitas. Inovasi itu bisa dicontoh dan dialokasikan di Sofia. “Ini khusus untuk mereka tunanetra ada huruf braile. Sofia bisa menerapkan hal yang sama karena belum ada,” ujarnya.

Pada kunjungan kali ini, Pemkot Semarang mendampingi delegasi Sofia mengunjungi beberapa sarana transportasi yang dimiliki Kota Semarang mulai dari BRT Trans Semarang, pusat ATCS, dan posko parkir. Pihaknya menyampaikan rencana sistem pengembangan angkutan umum berbasis trem. “Ada penerapan GPS di armada Trans Semarang dan terhubung ke ruang kontrol patut kami contoh,” tambahnya.

Terpisah Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang Ambar Prasetyo menuturkan, banyak saran dan masukan yang diberikan oleh delegasi Sofia. Ambar menambahkan, jika masukan tersebut bisa dijadikan pertimbangan kebijakan dalam penyediaan sarana transportasi publik di Kota Semarang. “Banyak sekali saran dan masukan yang kami terima untuk perbaikan infastruktur ataupun regulasi,” tambahnya. (den/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya