RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang kembali direndam banjir rob, Senin (20/6). Meski air tidak sampai merendam permukiman warga, namun genangan air sangat tinggi. Kedalaman banjir rob mencapai pinggang orang dewasa atau sekitar satu meter. Diduga banjir rob terjadi akibat rembesan tanggul laut.
Titik genangan hanya terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas. Rob tidak sampai ke jalan raya akses utama masuk pelabuhan seperti pada banjir rob sebelumnya. Genangan rob kurang lebih 200 meter dari jalan raya. Namun genangan yang cukup tinggi, membuat banyak sepeda motor mogok. Para pekerja pabrik di kawasan tersebut terpaksa mendorong motornya ke tempat yang aman.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Semarang Kolonel Marinir Hariyono Masturi juga memastikan tanggul di kawasan Industri Lamicitra Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dalam kondisi aman. Pihaknya juga telan meninjau tanggul laut tersebut bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah.
“Kita melakukan patroli terkait dengan adanya laporan air rob naik ke darat. Kita cek di mana tempat atau titik air rob bisa masuk. Nah tujuan utama saat ini tentu di tanggul yang jebol kemarin. Ternyata ini sudah tidak ada celah untuk air rob masuk. Namun ada lubang-lubang kecil. Ada rembesan istilahnya itu,” jelasnya.
Pihaknya menduga air rob yang masuk kawasan pelabuhan melalui selokan-selokan. Menurut informasi yang diterimanya, selokan-selokan tersebut juga langsung tersambung ke sungai-sungai besar hingga akhirnya naik ke daratan.
“Karena kalau dari pengamatan kita tadi dari sepanjang pembangunan geobox (tanggul) kita lihat masih kering. Tapi, di depan sana air rob kurang lebih setinggi 80 sentimeter sampai 1 meter,” jelasnya.
Menurutnya, fenomena rob ini diprediksi puncaknya terjadi pada pukul 20.00. Sementara prediksi puncak banjir rob akan terjadi pada 20 sampai 24 Juni 2022 mendatang.
“Jam naik mulai siang pukul 14.00, puncaknya pukul 20.00, dan nanti turun jam 21.00. Kita bersama instansi terkait akan terus berupaya mencegah banjir rob yang semakin tinggi,” katanya.
“Antisipasi di semua titik harus pasang tanggul, pompa dibanyakin supaya air langsung bisa dikembalikan ke laut,” tambahnya.
Saat ini, BPBD Jateng didampingi Danlanal melakukan pemantauan. “Masyarakat tidak perlu panik, terutama yang di lingkungan Pelindo ini ya,” kata Kepala BPBD Jawa Tengah Bergas C saat mendampingi Danlanal di Kawasan Industri Lamicitra Tanjung Emas.
Pihaknya menyampaikan, rob ini tidak hanya terjadi di pesisir utara (Pantura) Semarang. Menurutnya, kondisi ini juga terjadi di beberapa wilayah lainnya. “Mulai Kota Semarang, Kendal, Kota Pekalongan dan Brebes juga ada. Pada prinsipnya sama, memang terjadi kenaikan air di permukiman dari 10 sampai 30 sentimeter,” katanya. (mha/aro)