RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Nasib sial dialami Ngadiyun. Pria warga Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur ini tercebur ke dalam sumur sedalam enam meter, Jumat (17/6) sekitar pukul 10.00. Beruntung nyawanya terselamatkan setelah berhasil dievakuasi para tetangganya.
Informasi yang diperoleh, kejadian ini bermula saat pria ini sedang beraktivitas di belakang rumahnya, berdekatan dengan sumur. Korban saat itu sedang memotongi kayu. Tiba-tiba, korban terjatuh, masuk ke dalam sumur miliknya sendiri.
“Kalau ceritanya, itu Pak Ngadiyun sedang memotong kayu di belakang rumah. Tiba-tiba terjengkang dan terpeleset jatuh masuk ke dalam sumur,” ungkap tetangga korban, Timan, kepada RADARSEMARANG.COM, Jumat (17/7) kemarin.
Laki-laki yang menjabat sebagai ketua RT 8, tinggal berbatasan dengan gang. Dekat rumah korban ini menjelaskan ketinggian bibir sumur tersebut sangat rendah. Nyaris rata dengan tanah. Namun, bagian atap sumur tersebut sudah ditutup dengan kayu dan jebol setelah tertindih korban saat terjengkang.
“Ya dalamnya sekitaran 5-6 meter, ada airnya. Pas jatuh itu ada tetangga yang dengar suara, dan melihat Pak Ngadiyun jatuh ke dalam sumur. Sebenarnya tetangga ini ya tidak bisa jalan jauh-jauh hanya teriak-teriak manggil anaknya di dalam rumah,” bebernya.
Selanjutnya, kemudian dilakukan pengecekan dan terdengar suara teriakan korban dari dalam sumur. Akhirnya, kejadian ini disampaikan kepada tetangga lainnya untuk dilakukan penyelamatan.
“Saya juga dikabari, langsung lari kesitu tapi sudah banyak orang. Kemudian saya cari tali dadung, tetangga lainnya cari tangga. Kemudian diangkat ramai-ramai, berhasil diselamatkan,” jelasnya.
Petugas ambulan hebat yang mendapat laporan kejadian ini juga langsung menuju lokasi. Setelah dilakukan penanganan sementara, korban dilarikan ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan perawatan medis akibat mengalami sejumlah luka.
“Informasinya, korban mengalami patah tulang paha kiri, kepalanya bocor. Tadi juga langsung ditangani ambulan hebat, dijahit kemudian dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara, Kabluk,” pungkasnya. (mha/ida)
