RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kepolisian masih melakukan penyelidikan ambruknya wahana permainan ontang-anting di Jolotundo, Sambirejo, Gayamsari Jumat (3/6) sekitar pukul 20.30. Bahkan polisi juga belum adanya menetapkan tersangka atas musibah itu.
“Tersangka belum ada, ini masih penyelidikan. Masih memeriksa saksi-saksi,” kata Kapolsek Gayamsari, Kompol Hemgky Prasetyo kepada RADARSEMARANG.COM Minggu (6/6) kemarin.
Menurutnya, musibah dari kejadian ini, jumlah korban tidak seheboh yang beredar di media sosial. Pihaknya menyebutkan, tidak ada korban jiwa, dan hanya luka. Para korban juga tidak ada yang menginap di rumah sakit.
“Korban dua orang, satu orang luka lebam, dan satunya luka lecet. Jadi tidak seheboh yang diinformasikan,” jelasnya.
Atas kejadian tersebut, telah memeriksa sejumlah saksi. Termasuk pemilik permainan ontang-anting juga masih dalam pemeriksaan dan masih sebagai saksi.
“Pemilik dan operator permainan masih diperiksa. Tapi kita juga tidak bisa memaksakan ke pasal, nanti kita koordinasikan dengan pimpinan, Pak Kasat dan Pak Kapolrestabes,” tegasnya.
Menurutnya, pasal 360 KUHP tentang kelalaian juga tidak masuk dalam kasus kejadian tersebut. Alasannya, jeratan pasal 360 KUHP, korban juga tidak mengalami luka berat. “Korban juga tidak mau meneruskan semua, makanya kita dalami dulu, sambil menunggu dari pimpinan, hasilnya seperti apa,” tegasnya.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Mengingat tidak adanya korban jiwa dan luka berat. “Bisa saja mengarah ke restorative justice. Kita lihat hasilnya nanti,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pengunjung di pasar malam di Jolotundo, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, digegerkan adanya permainan yang roboh Jumat (3/6) sekitar pukul 20.30. Kejadian ini, mengakibatkan dua orang yang naik wahana permainan tersebut mengalami luka-luka. (mha/ida)