31 C
Semarang
Wednesday, 18 June 2025

Pasar Semawis Semarang Kembali Dibuka, Pengunjung Membludak

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19, Pasar Semawis di kawasan Pecinan, Kranggan, Semarang Tengah kembali dibuka sejak Jumat (27/5) lalu. Hanya saja, jumlah lapak dibatasi sekitar 50-an pedagang. Meski demikian, pengunjung pasar malam ini tetap membludak.

“Sekarang ada 47 pedagang. Kalau dulu 100 pedagang lebih. Karena ini masih dibatasi jumlahnya. Mungkin masih dalam masa pandemi,” kata salah satu petugas keamanan di Pasar Semawis Sumaji kepada RADARSEMARANG.COM, Minggu (29/5).

Berbeda pada pelaksanaan Pasar Semawis sebelum pandemi, pada gelaran kali ini lapak makanan yang berjajar rapi di Gang Warung harus beroda. Peraturan terbaru itu diterapkan agar lebih efektif dalam memindahkan lapak.

“Lapak pedagang beroda agar lebih mudah dibereskan ketika sudah selesai. Selain itu, juga tidak mengganggu aktivitas masyarakat setempat pada siang hari,” kata Ketua Komunitas Pecinan Semawis Semarang Harjanto Halim kepada wartawan.

Selain itu, lanjut dia, seluruh aktivitas di Pasar Semawis Semarang juga harus menerapkan protokol kesehatan (prokes). Untuk operasionalnya, Pasar Semawis buka pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu pukul 18.00 sampai 22.00.

Pada hari pertama pembukaan Pasar Semawis, Jumat (27/5) lalu, terhitung hanya membuka 47 lapak. Namun, ke depannya akan lebih dibuka hingga 125 lapak. “Kalau bisa dipenuhi lagi. Meski tidak bisa seramai dulu, setidaknya nanti ada 100 lapak bisa lah,” tutur Harjanto.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi  mengapresiasi dan mendukung pembukaan kembali Pasar Semawis. Hendi –sapaan akrabnya—mengatakan, konsep baru Pasar Semawis tentunya tetap akan menerapkan protokol kesehatan.

“Dengan aktifnya Pasar Semawis, diharapkan pariwisata dan ekonominya tumbuh berkembang. Maka doa dan harapan saya bisa berjalan dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” harapnya.

Saat RADARSEMARANG.COM datang pukul 17.00 kemarin, para pedagang mulai menata peralatan, termasuk dagangan di lapaknya. Meski dibuka pukul 18.00, sejumlah pengunjung sudah berdatangan sekadar jalan-jalan untuk menikmati suasana.

“Kalau jam segini pedagang baru siap-siap. Nanti setelah maghrib, sudah mulai melayani pembeli. Pedagang yang buka warga sekitar, dan ada yang bukan penduduk Kranggan. Mereka mendaftarkan lebih dulu ke panitia Pasar Semawis,” tambah Sumaji.

Sumaji mengatakan, kuliner yang dijual beragam. Ada makanan khas Jawa, seperti nasi pecel, gudeg, nasi ayam, dan wedang ronde. Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau.

Menurut pedagang gudeg, Tio, ia menjual seporsi Rp 25 ribu. “Kalau komplet, telur, ayam suwir, krecek, seporsi Rp 25 ribu. Alhamdulillah sudah boleh buka lagi, lumayan ramai,” katanya. (mha/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya