27.2 C
Semarang
Tuesday, 24 June 2025

Kenang Sejarah Kampung, Warga Roworejo Arak Dayung

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Warga Roworejo, Wonolopo, Kemijen, Semarang, menyelenggarakan festival kampung “Sobo Roworejo: Srawung” selama dua hari berturut-turut sejak 29-30 Mei. Event ini diharapkan menjadi kegiatan rutin tahunan di Wonolopo untuk mengenang sejarah lokal setempat.

Setelah sebelumnya ditetapkan sebagai kampung tematik ranting Pelangi, warga tak henti masih terus berinovasi. Ketua Panitia, Mulyono mengatakan, acara ini mencoba menggali sejarah Roworejo yang dulunya berupa rawa.

“Dayung kayu berukuran 2 meter menjadi identitas kampung di masa lalu karena daerah rawa, banyak orang menggunakan perahu di daerah sini,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Bekerjasama dengan Kolektif Hysteria, festival ini menggelar tur keliling kampung untuk belajar sejarah lokal, pameran foto, dan juga Kirab Polowoji. Warga mengarak gunungan berupa hasil alam untuk dibawa keliling kampung.

Dalam pantauan koran ini, terlihat puluhan warga bahu membahu mendukung acara. Kirab dibagi dua, pertama dari Sendang Mbelik ke kantor kelurahan. Lalu dari sana dibawa ke RT 3 RW 7 yang merupakan titik tengah RW 7 sebagai inisiator festival.

Arak-arakan pertama membawa sumber mata air yang dimasukkan dalam kendi. Sedangkan kedua membawa gunungan sebagai ungkapan puji syukur. Parijah warga RT 3 RW 7 mengaku senang dapat terlibat dalam kegiatan yang mengguyubkan warga. “Saya kangen suasana kekeluargaan seperti ini,” katanya.

Sementara itu Direktur Hysteria Adin Salahadin mengatakan, upaya ini penting untuk merawat solidaritas sosial. Menurutnya bahan bakarnya yang menjadi modal penyemangat adalah kepentingan warga itu sendiri. “Dengan demikian festival bisa berlangsung rutin dan mandiri karena sudah menjadi kebutuhan mereka,” pungkasnya. (taf/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya