RADARSEMARANG.COM, Semarang – Delapan wilayah berada di pesisir Pantura Jateng juga mengalami banjir rob, termasuk Kota Semarang, Senin (23/5/2022). Dampak kejadian ini, ratusan warga juga mengungsi.
Hal ini disampaikan Kasi Pelayanan Masyarakat PMI Jawa Tengah Dwi Handoko. Berdasarkan data Posko Penanggulangan Bencana, Palang Merah Indonesia Provinsi Jawa Tengah, wilayah banjir rob di Pantura Jateng, Kendal, Brebes, Pemalang, Demak, Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Kota Pekalongan dan di Kota Semarang.
“Menurut BMKG, Mei hingga Juni merupakan puncak pasang tertinggi, dan hal tersebut mengakibatkan banjir rob di beberapa wilayah pantura. Rob mengakibatkan kemacetan panjang di beberapa titik di pantura,” ungkap Dwi Handoko kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (24/5/2022).
Dampak fenomena ini, mengakibatkan dan terjadinya tanggul jebol penahan air laut di pelabuhan Tanjung Mas, Senin (23/5/2022). Kejadian tersebut mengakibatkan banjir di Kawasan Tanjung Mas.
“Daerah terdampak adalah Kelurahan Bandarharjo, Kebonharjo dan Tambak Lorok. PMI menerjunkan personil dan perahu karet untu melakukan evakuasi. PMI juga membuka Dapur Umum di Markas PMI Kota Semarang,” katanya.
Sedangkan di Kabupaten Kendal, dampak banjir Rob berada di Kecamatan Kaliwungu. Berikutnya, Kabupaten Brebes, daerah terdampak adalah Kecamatan Brebes dan Kecamatan Losari. Kabupaten Pemalang, dilaporkan 8 desa di Kecamatan Ulujami terdampak banjir rob, Senin (23/5).
“Ketinggian bervariasi antara 20-100 sentimeter. Akibatnya, sebanyak 1.996 jiwa dan 931 rumah terdampak,” jelasnya.
Kabupaten Demak, jebolnya tanggul Tanjung Emas menyebabkan rob di Kecamatan Sayung. Ketinggian air sempat mencapai 1,5 meter. Terdapat 55 pengungsi di 2 titik. PMI memobilisasi personil dan perahu karet untuk melakukan evakuasi.
Kabupaten Tegal, dilaporkan terjadi rob di Kecamatan Kramat, pada Senin (23/5). Kota Tegal, daerah terdampak adalah Kelurahan Panggung dan Muarareja. Saat ini air mulai surut 10 sentimeter, Selasa (24/5).
Kota Pekalongan, dilaporkan terjadi rob dan limpas di beberapa wilayah, dan menyebabkan kerusakan tanggul sepanjang 13 meter, Senin (23/5). Ketinggian air bervariasi antara 5-80 cm, dan berdampak 211 jiwa mengungsi di 6 titik.
Pihaknya menambahkan, kebutuhan yang mendesak di lokasi bencana yaitu penerangan untuk evakuasi warga terdampak, serta pendirian posko kesehatan dan dapur umum membutuhkan terpal.”Termasuk suplai air bersih di lokasi untuk masyarakat yang terdampak,” pungkasnya. (mha/bas)