RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Wisata religi di Kota Semarang digarap serius oleh Pemkot Semarang. Rencananya, semua makam ulama atau wisata religi ini akan dikoneksikan. Dari data yang ada, total ada 400 makam ulama di Ibu Kota Jateng ini.
Penataan dan pengembangan wisata religi pun mulai dilakukan. Misalnya, dengan membuat akses untuk peziarah di Makam Sholeh Darat. Saat ini, makam ulama besar dengan jumlah peziarah yang besar pula masih menjadi fokus utama untuk ditata.
“Ada beberapa yang tidak terdeteksi dari jumlah 400 titik ini. Bahkan ada yang letaknya di dalam gedung. Saat ini, fokus kita menata makam ulama besar,” kata Kabid Pertamanan dan Pemakaman Disperkim Kota Semarang Murni Ediati, kemarin.
Disperkim juga telah menyusun peta persebaran makam di Kota Semarang. Misalnya Mbah Syafi’i, Sunan Terboyo, Syekh Jumadil Kubro, Mbah Depok, Syarifah Fatimah, dan Mbah Siwalan. Selain itu, makam Ki Ageng Pandanaran, KH Sholeh Darat, Sunan Kuning, Mbah Brintik, Kramat Jati, Kyai Cagak Luas, dan Mbah Luhung.
“Kita sudah berbagi tugas dengan Disbudpar, nantinya wisata religi akan terkoneksi,” bebernya.
Dengan terkoneksinya wisata religi di Semarang, nantinya akan dibuat paket wisata religi. Sehingga peziarah bisa lebih mudah mengunjungi makam ulama karena transportasi akan terpusat dalam satu titik.
Terkait grand desain pun sudah dipaparkan, dan pembangunannya akan dilakukan secara bertahap. “Nantinya perekonomian masyarakat akan aktif di kawasan wisata religi, misalnya penjualan suvenir dan lainnya. Grand desain-nya sudah kita susun secara keseluruhan,” jelasnya.
Pipir menjelaskan, jika Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sangat memberikan perhatian terhadap makam ulama yang ada di Kota Samarang. Targetnya terkoneksinya wisata religi ini bisa rampung pada akhir periode Hendrar Prihadi.
“Jika ada support dari APBD sesuai rencana bisa rampung cepat, kita tinggal koordinasi dengan instansi terkait dan kemampuan APBD seperti apa,” katanya. (den/aro)