RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Sebanyak 152 penyuluh anti korupsi dari seluruh Indonesia berkumpul dalam Jambore Nasional Komunitas Penyuluh Anti Korupsi Seluruh Indonesia (KOMPAKSI API) 2022 di Waduk Jatibarang, Desa Wisata Kandri, Semarang, Jumat (20/5). Mereka saling berbagi tentang penyuluhan pencegahan korupsi dan membangun budaya baru yang bersih di Indonesia.
Para penyuluh anti korupsi tersebut berasal dari berbagai latar belakang, ada yang dari ASN, guru, dosen, pengacara, mahasiswa, dan tenaga kesehatan. Mereka sudah lulus sertifikasi KPK bidang anti korupsi. Tugasnya membantu KPK dalam melakukan sosialisasi dan kampanye anti korupsi.
Acara pembukaan Jambore Nasional ini dihadiri kepala daerah serta inspektur se Jateng dan Inspektur Provinsi se-Indonesia. Kegiatan digelar selama tiga hari mulai 20-22 Mei mendatang.
Ketua KPK Firli Bahuri yang diwakili Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, Wawan Wardiana serta Pembina Komisi Penyuluh Antikorupsi (KOMPAK) Jawa Tengah, Kunto Nugroho juga hadir dalam acara tersebut.
“Kami berharap, tiga hari ini menghasilkan sesuatu. Minimal ada sharing dari mereka yang berasal dari berbagai latar belakang, sehingga ada tambahan ilmu pengetahuan,” kata Wawan Wardiana.
Salah satu peserta dari Forum Penyuluh Anti Korupsi Provinsi Riau, Bobsan Samsir Simbolon merasakan pengalaman luar biasa saat mengikuti jambore tersebut. “Menjadi anti korupsi itu keren. Kami diberdayakan menjadi agen pencegahan korupsi di berbagai daerah. Kami melakukan penyuluhan dan menyuarakan peran serta masyarakat dalam mencegah korupsi,” katanya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, ada banyak sekali cara untuk menerapkan nilai antikorupsi di kehidupan. Sehingga kerja KPK dalam menjalankan enam pokok tugasnya, akan lebih mudah dengan bantuan masyarakat dari sisi pencegahan. “Nah kita butuh budaya baru, butuh budaya bersih, membangun integritas dan itu bisa dilakukan dengan spirit bersama,” kata Ganjar.
Ganjar mendorong para penyuluh membangun jejaring dalam acara ini. Dengan tujuan satu visi membawa Indonesia semakin bersih dari praktik korupsi. “Kemudian dia bisa memberikan pengalaman-pengalaman tentu akan memperbaiki kondisi republik ini agar makin bersih,” tandasnya. (fgr/ida)