RADARSEMARANG.COM, Semarang – Puluhan fotografer dari beberapa komunitas di Kota Semarang melakukan kegiatan halalbihalal sekaligus kegiatan amal untuk memperingati Mbah Oerip yang meninggal setahun lalu karena Covid-19. Termasuk pemotretan terhadap sepuluh model di Taman Indonesia Kaya Minggu sore (9/5).
Koordinator acara Charity dan Halalbihalal, Tarida Sipahutar menjelaskan, kegiatan ini merupakan gabungan dari fotografer, komunitas, MUA, dan sepuluh orang model. Sepuluh model yang akan dipotret memiliki tema kasual berkonsep Jepang. “Semua yang tergabung di sini adalah komunitas fotografer di Semarang,” tuturnya.
Teman dekat Mbah Oerip, Tri Martono AS, menceritakan Mbah Oerip merupakan fotografer yang pendiam yang banyak diterima di semua komunitas fotografi. “Kalau minta diajari ngedit, dia mau dan welcome. Dia pendiam, kalau tidak diajak ngomong ya dia diam saja,” katanya.
Mbah Oerip sempat lulus dari Galeri Fotografi Indonesia dan mendapatkan predikat Super Titanium. “Dia menguasai 17 genre, makro, arsitek, model, line skip dan lain-lain,” tuturnya.
Sekitar usia 50 tahun, ia meninggal. Banyak fotografer merasa kehilangan sosok Mbah Oerip. “Dia asli Jepara, kerja di Udinus editing foto. Karena ada pengurangan karyawan, dia pulang ke Jepara lalu pindah ke Kudus. Dia sudah beken di Kudus-Jepara. Dia juga pemenang logo Komunitas Fotografi Semarang,” ujarnya. (fgr/ida)