RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemudik bersepeda motor mulai memenuhi Jalan Raya Pantura, Selasa (26/4) kemarin. Kendaraan pemudik ini mendominasi pada sore hari. Tak sedikit yang mudik bersama istri dan anak.
Pantauan RADARSEMARANG.COM, kendaraan pemudik tampak di Mangkang, perbatasan Semarang -Kendal. Sepeda motor dari arah Jakarta didominasi pelat nomor AA, AB, AD, B, K, dan AG. Diperkirakan, puncak arus mudik bermotor ini akan terjadi pada 28 April besok.
Ahmad Mahruz Ali, pemudik asal Nganjuk, Jawa Timur mengaku, sehari-hari bekerja di Pemalang. Ia mudik ke kampung halamannya di Nganjuk mengendarai motor Honda Supra nopol AG 3026 VAR. Ali memperkirakan jarak Pemalang-Nganjuk kurang lebih 363 kilometer akan ditempuh sekitar 10-11 jam. Waktu tersebut termasuk istirahat di tiga sampai empat titik.
“Paling nggak sampai Nganjuk nanti tengah malam,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM saat istirahat di SPBU Pertamina Jalan Siliwangi, Mangkang Kulon, Tugu, Kota Semarang, Selasa (26/4).
Ia mengaku sudah rindu dengan istri dan anaknya. Setiap lebaran, ia selalu mudik. Bahkan, saat lebaran 2020 dan 2021, ia tetap mudik meski ada larangan lantaran pandemi Covid-19. Ia meyakinkan diri dengan surat antigen negatif yang dibawanya.
“Alhamdulillah sekarang sudah ada kelonggaran. Lebih leluasa dan tidak ada penyekatan,” ujarnya penuh syukur.
Meskipun dalam kondisi safar (perjalanan), Ali tetap menjalankan ibadah puasa. Alasannya cukup sederhana, yaitu karena masih kuat. “Eman-eman kalau tidak puasa, Mas,” ucapnya.
Ia mengaku cuaca siang Jalur Pantura sangat terik. Namun ia mengaku tetap mempertahankan puasanya selama perjalanan mudik.
Pemaudik bermotor lainnya, Trisno asal Wonogiri mengaku, sempat dua tahun tidak merasakan mudik Lebaran lantaran pandemi Covid-19. Pria yang bekerja di Depok, Jawa Barat ini, mudik bersama motor tua kesayangannya, Honda S90Z bernopol AD 4772 AB. Ia berangkat dari Depok pukul 24.00. Trisno memperkirakan perjalanan mudik ke Wonogiri memakan waktu 15 jam
“Saya dari Depok jam 12 malam, Mas. Karena kondisi sering hujan, jadi beberapa kali transit untuk sekadar istirahat,” katanya saat istirahat di sebuah minimarket dekat Terminal Mangkang Semarang.
Ia mengaku, mudik tahun ini berkesan bagi dirinya. Karena sudah ada kelonggaran bagi pemudik yang tidak harus melakukan swab test dan PCR. Sehingga ia tidak harus repot-repot untuk mempersiapkan hal itu.
Trisno mengatakan, setiap lebaran, sering mudik menggunakan sepeda motor. Selain karena dirinya suka touring, dengan bersepeda motor, ia bisa menikmati setiap jalan yang dilewati.
“Kebetulan memang suka touring. Juga bisa menikmati perjalanan. Kalau mudik sendiri, saya naik motor. Tapi kalau sama keluarga, biasanya naik mobil,” ucapnya.
Saat ditanya tentang persiapkan mudik, ia hanya mengatakan kesehatan fisik pengendara dan motor yang perlu diperhatikan. Sebab, jika salah satu dari hal tersebut ada yang kurang, maka perjalanan terasa tidak nyaman.
“Nggak ada persiapan khusus, Mas. Kondisi badan sehat sama motor sudah diservis itu yang terpenting. Jadi, tidak perlu khawatir ketika melakukan perjalanan jauh seperti mudik sekarang ini,” tandasnya.
Sementara itu, sebanyak tiga truk yang mengangkut sepeda motor pemudik gratis diperkirakan tiba di Terminal Mangkang pagi ini. Selain itu, akan datang empat truk bermuatan sepeda motor pemudik, dan sembilan bus pemudik gratis.
Kepala Terminal Mangkang Reno Adi Pribadi menjelaskan, pihaknya sudah melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan truk dan bus rombongan para pemudik gratis tersebut. “Malam ini (tadi malam) masuk dari Dishub DKI Jakarta sebanyak tiga truk yang mengangkut sepeda motor para pemudik,” katanya.
Selanjutnya, hari ini ada 30 bus pemudik gratis dari DKI Jakarta sekitar pukul 22.00. “Kita juga menunggu mudik gratis yang diadakan Kementerian Perhubungan, ada sekitar empat truk pengangkut sepeda motor. Kemungkinan datang besok (hari ini, 27/4) masuk sini (Terminal Mangkang),” katanya.
“Selanjutnya bertahap, ada rombongan mudik gratis dari Jasa Raharja, tapi belum ada koordinasi dengan kami berapa bus dan berapa truk pengangkut sepeda motor,” tambahnya.
Di moda transportasi kereta api (KA), sebanyak 41.378 penumpang sudah tiba di wilayah Daop 4 Semarang pada H-7 atau Senin (25/4) kemarin. Pada masa angkutan lebaran 2022 yang dimulai H-10, Jumat (22/4) lalu, rata-rata kedatangan pemudik sebanyak 10.345 penumpang per hari.
Menurut data yang ada, jika dibandingkan dengan pekan lalu, terdapat peningkatan jumlah penumpang sebesar 23 persen. Di mana pada 15 -18 April, jumlah penumpang KA yang tiba sebanyak 33.596 orang. Adapun rute yang menjadi favorit pada periode H-10 -H-7 lebaran adalah Jakarta-Semarang, Jakarta-Tegal, Surabaya-Semarang, dan Bandung-Semarang.
“Diprediksi puncak arus mudik kali ini akan terjadi pada Sabtu (30/4) dengan penumpang KA yang tiba di wilayah Daop 4 Semarang diperkirakan sebanyak 16 ribu orang yang didominasi kedatangan dari Jakarta maupun Surabaya,” beber Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro, Selasa (26/4).
Kris –sapaan akrabnya–melihat jika pada keberangkatan tanggal 27 April, 1 Mei, dan 2 Mei, atau H-5, H-1, dan hari H, jumlah tempat duduk yang disediakan masih ada tersedia, karena rata-rata okupansinya masih sekitar 75 persen.
Sedangkan untuk keberangkatan tanggal 28 April sampai 1 Mei, atau H-4 sampai H-1, tiket sudah mulai terbatas, karena rata-rata okupansinya sudah mencapai 95 persen. “Khusus untuk rute-rute favorit pada keberangkatan menjelang hari lebaran, tiketnya sudah habis terjual, seperti dari Jakarta, Surabaya maupun dari Bandung,”jelas Kris.
Pada masa angkutan lebaran 2022 ini, KAI akan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan yang akan mudik dengan kereta api. Sehingga pelanggan akan merasa nyaman saat berada di stasiun maupun selama dalam perjalanan. Selain itu, penerapan protokol kesehatan juga dilakukan agar perjalanan masa angkutan lebaran tetap sehat dan selamat.
“Kita juga menyediakan layanan angkutan motor gratis (Motis) menggunakan kereta api, serta penjualan tiket angkutan lebaran khusus bagi peserta Motis dalam rangka meningkatkan keselamatan pemudik dan mengurangi kepadatan di jalan raya,” paparnya.
Ia menjelaskan, untuk wilayah Daop 4 Semarang program Motis ini dapat dilayani di Stasiun Semarang Tawang, Pekalongan, dan Tegal, mulai 20 April sampai 8 Mei 2022. Adapun pelayanan Motis pada arus mudik akan dilaksanakan pada periode keberangkatan 26 -30 April. Sedangkan untuk arus balik akan dilaksanakan pada periode 5 -9 Mei.
“Kita tekankan jika jumlah tiket untuk mudik masih cukup tersedia. Pembelian tiket cukup mudah, bisa melalui aplikasi KAI Access, web KAI, serta berbagai channel resmi penjualan tiket KAI lainnya,” katanya. (cr3/cr6/fgr/den/aro)