RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dewan minta Pemkot Semarang menstabilkan harga sembako jelang Lebaran. Harus ada pengawasan ketat dan jaminan harga untuk kenyamanan masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Mualim mengatakan, pemerintah harus ikut campur. Untuk memastikan stok sembako aman dan harga terjangkau. “Harga harus distabilkan salah satunya dengan melakukan pembatasan berapa harga minimal dan harga tertinggi,” katanya.
Mualim mencontohkan, harga minyak goreng di suatu pasar harus sama. Jangan sampai satu merk, satu kemasan tetapi harganya berbeda. Jika tidak dilakukan pemantauan dan pembatasan harga, stok sembako yang melimpah dikhawatirkan tidak akan terbeli. “Pekerjaan rumahnya adalah sembako. Stoknya harus ada sebelum dan sesudah lebaran dengan harga bisa dijangkau masyarakat,” ujarnya.
Jika tidak ada kontrol, harga bisa melambung tinggi. Selain itu Pemkot harus bisa memberikan subsidi kepada masyarakat. “Jika tidak bisa dikontrol bisa dilakukan operasi pasar, atau mengambil langkah dengan memberikan subsidi,” tambahnya.
Sekretaris Dinas Perindustrian Kota Semarang Abdul Haris Nur Hidayat, mengatakan, kenaikan harga sembako jelang Lebaran biasa terjadi. Tapi harus dikontrol agar daya beli masyarakat tidak menurun.
“Kita sudah membentuk tim pengawasan pangan yang terdiri dari OPD dan TNI-Polri. Kalau menemukan harga yang terlalu tinggi, tim akan datang dan kita pastikan stoknya aman,” tambahnya.
Ia menambahkan, akan melakukan langkah antisipasi terkait melambungnya harga sembako. Dengan turun langsung ke lapangan. Mudik nanti bisa jadi warga Semarang akan naik dua kali lipat. Sehingga permintaan akan tinggi sesuai hukum pasar. “Kita sudah melakukan langkah antisipasi agar harga tidak melambung terlalu tinggi ,” tambahnya. (den/fth)
