RADARSEMARANG.COM, Semarang – Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) yang disetorkan Lembaga Pemasyarkatan (Lapas) Perempuan Semarang hingga Maret 2022 mencapai Rp 8.923.200. Nilai tersebut dari target sebesar Rp 11.760.000.
Petugas Bimbingan Kerja (Bimber) LPP Semarang, Nur Halimah mengatakan, pencapaian tersebut diraih dari hasil penjualan produk LPP Semarang. Seperti batik, tas, tas, kue, kopi, dan lain-lain.
“Kebetulan awal tahun ini banyak tamu yang datang ke LPP Semarang dan mereka banyak yang membeli produk narapidana. Sehingga pembayaran PNBP nya bisa meningkat,” katanya pada RADARSEMARANG.COM.
Pendapatan tersebut, jelas Halimah, didominasi dari keterampilan bimbker seperti menjahit, bordir, drespainting, membatik, bakery, kedai kopi, salon, olahan kedelai, dan lain-lain. Terlebih kini LPP Semarang menambah produk-produk baru dari pelatihan sulampita. Praktis, makin beragam pilihan yang diminati tamu. Berbagai pembinaan kemandirian tersebut juga tak lepas dari kerja sama dengan pihak ketiga.
Atas pencapaian tersebut, Halimah optimistis dapat mencapai target. Ia berharap bisa melebihi setoran dari tahun lalu yang mencapai Rp 30.275.600 atau melebihi target 312,28 persen. Nilai tersebut tiga kali lipat dari target tahun 2021 yakni Rp 9.965.000.
Ia menjelaskan, pencapaian target bakal dilakukan dengan cara mempertahankan kualitas, mencari inovasi baru, dan membaca peluang. “Kira-kira yang menjadi tren saat ini itu apa. Yang diminati masyarakat saat ini itu apa, supaya mereka tertarik melirik produk kami,” tambahnya.
Selain dapat menyumbangkan PNPB, penjualan produk membuat narapidana mendapatkan premi. Saat ini, jumlah tahanan dan narapidana di LPP Semarang 300 orang. Dari jumlah tersebut, yang bekerja sebanyak 260 orang. Dengan banyaknya narapidana yang bekerja, praktis semakin banyak pula PNPB yang bakal disetor. (ifa/zal)