RADARSEMARANG.COM, Semarang – Basarnas melakukan kesiapsiagaan jelang mudik lebaran. Kesiapsiagaan dipimpin langsung oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi. Dilakukan di Basarnas Kota Semarang, Senin (11/4).
Kepala Basarnas menjelaskan, seminggu yang lalu pihaknya sudah bertemu dengan Komisi V DPR tentang persiapan arus mudik tahun ini. Arus mudik tahun ini diperkirakan akan lebih ramai. “Masyarakat dua tahun tidak mudik, pasti tahun ini melakukan mudik secara besar-besaran,” katanya.
Pihaknya tidak ingin mengulangi kejadian beberapa tahun yang lalu, yakni brexit. Pihaknya menyiapkan unit helikopter di Kalikangkung, dan sepanjang tol lintas jawa disiapkan lima helikopter, kata dia, mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Cikampek, dan Merak.
Selain itu, terdapat kesiapsiagaan lain, seperti kegiatan masyarakat ketika mudik lebaran dan nataru. Terdapat statistik kondisi yang membahayakan manusia setelah hari kedua. Karena masyarakat banyak pergi ke rekreasi. “Di semua tempat rekreasi kita siapkan tim basarnas dan tim relawan pada sebelum mudik, H plus dua, pasca lebaran dan arus balik,” katanya.
Peralatan yang terbaru yang dipersiapkan, yakni pendeteksi atau sonar bawah air. “Dulu orang tenggelam, nunggu tiga hari baru dicari. Sekarang tidak, tempat tenggelamnya di mana, kita cari langsung ketemu.
Hal ini sudah dibuktikan di beberapa daerah, tenggelam jam 6 ketemu jam 8. “Dalam empat jam kita bisa mencari korban di area yang sangat keruh ketemu,” tuturnya.
Peralatan lainnya, seperti Truk, kapal, jetsky, perahu, RAB, dan manusianya. “Kita harus siap dan lebih waspada dalam mudik lebaran,” jelasnya.
Persiapan siaga mudik lebaran disiapkan mulai tanggal 25 April sampai 1 Mei. Saat ini personel Basarnas ada 4.029 orang. Ditambah potensi SAR, salah satunya MTA yang mempunyai 900 personel untuk membantu SAR. “Kalau kantor SAR Semarang hanya 140 personel. Mereka tidak ada cuti, tidak ada lebaran. Mereka harus siap,” katanya.
Ia sangat mengapresiasi persiapan yang dilakukan oleh Basarnas Kota Semarang. “Mereka menyatakan siap, namun kurang personel. Kita ini butuh 9.800, baru terealisasi 4.029. Alhamdulillah, sudah tercover dengan potensi SAR dan relawan,” tuturnya.
Henri mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada. Ia mengingatkan jika ada keadaan darurat harus menghubungi 115. “Anda hubungi 115 akan diterima oleh komando Basarnas, dan diteruskan oleh anggota kita di daerah untuk memberikan pertolongan yang menghadapi kondisi darurat,” katanya. (fgr/bas)