28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Kronologi Selebgram Yeni Ame Dipaksa Turun dari Taksi Online di Stasiun Poncol Semarang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Selebgram Yeni Ame menjadi korban aksi premanisme di Stasiun Poncol, Semarang. Warga Jakarta itu dipaksa turun dari taksi online yang dinaikinya, Minggu (27/3).

Video kejadian itu diunggah Yeni di akun TikTok @yeniame hingga viral. Malam harinya, pelaku yang diketahui bernama Sisyanto, 45, warga Perbalan, Semarang Utara berhasil diamankan petugas Polsek Semarang Utara.

Kanitreskrim Polsek Semarang Utara Iptu Agus Yohanes Sartono kepada RADARSEMARANG.COM, Senin (28/3), menjelaskan, Sisyanto diamankan di sekitar Stasiun Poncol, Minggu (27/3) tengah malam.

Dijelaskan, kejadian tersebut bermula saat korban tiba di Semarang naik kereta api dari Jakarta. Ia hendak berlibur di Kota Lunpia. Sampai di stasiun, korban Yeni Ame memesan taksi online. Setelah ditunggu beberapa saat, taksi yang dipesan datang.

“Jadi, taksi online itu menjemput korban di area stasiun. Inilah yang menyebabkan pelaku marah. Karena sesuai perjanjian, taksi online hanya boleh menjemput di luar area stasiun,” katanya.

Melihat ada taksi online menjemput penumpang di dalam stasiun, Sisyanto pun menghampiri taksi online tersebut. Ia langsung menghadang, dan meminta sopir taksi online itu menurunkan penumpangnya.

“Penumpang disuruh turun. Untuk bisa naik taksi online, calon penumpang harus jalan kaki keluar stasiun dulu. Terpaksa korban turun sambil membawa kopernya dan barang lainnya sendiri,” jelasnya.

Nah, saat dipaksa turun itu, korban merekam dengan kamera handphone. Selanjutnya video rekaman itu diposting di TikTok. Video aksi premanisme Stasiun Poncol itu viral hingga polisi melakukan penangkapan terhadap pelaku. “Dipaksa turun oleh preman,” ujar Yeni dalam tulisan di video yang dibuatnya.

Dalam video itu, Yeni Ame juga menunjuk pria berbadan besar yang mengenakan baju abu-abu sebagai pelakunya. Sementara itu, orang-orang yang melihat hanya diam dan tak ada yang membantu dirinya. Berbekal video dan keterangan saksi, akhirnya pelaku berhasil ditangkap.

Kepada polisi, pelaku Sisyanto berdalih aksinya itu berdasar pada perjanjian yang sudah ada.”Itu karena sudah ada perjanjian, dari online sama pelat hitam, sudah lama,” kata Sisyanto di Mapolsek Semarang Utara, Senin (28/3).

Sisyanto juga mengaku bukan merupakan sopir taksi. Sehari-hari, dia mencari bekerja dengan mencarikan penumpang taksi di stasiun.

Bahkan, dia mengaku tak hanya sekali ini saja berbuat hal yang sama, yakni menurunkan paksa penumpang taksi online di Stasiun Poncol, Semarang.”Saya mencarikan penumpang saja, sudah ada 10 tahunan,” ujarnya.

Sisyanto menyampaikan permintaan maafnya di hadapan polisi. Dia berjanji tidak akan melakukan aksi premanisme lagi. “Atas perbuatan saya itu, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya,” ungkapnya.

Polisi kemudian menjelaskan perjanjian yang dimaksud Sisyanto di luar dari otoritas PT KAI. Kepala stasiun disebutnya mengizinkan siapa saja untuk mencari penumpang di Stasiun Poncol.

“Dari kepala stasiun tidak ada larangan siapa saja yang masuk di situ, itu oknum aja,” ujar Kapolsek Semarang Utara Kompol Budi Abadi.

“Kalau nggak salah dia itu, sejenis timer-nya, ngatur misalnya ini gantian, yang ngatur taksi itu,” jelas Budi Abadi.

Iptu Agus Yohanes Sartono menambahkan, tidak adanya unsur pidana dalam kejadian tersebut, sehingga pelaku akhirnya dipulangkan. Namun tetap dikenakan wajib lapor ke Polsek Semarang Utara.  “Kita suruh minta maaf, di medsos juga. Membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. Kita suruh wajib lapor. Kalau tindak pidana kekerasan tidak ada,” katanya. (mha/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya