27 C
Semarang
Monday, 21 April 2025

Napi Lapas Bulu Kebanjiran Order Ribuan Tas Belanja

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Semarang, kebanjiran pesanan ribuan tas belanja. Belasan napi pun dikerahkan untuk memenuhi orderan dari CV Nuel Superjaya itu.

Petugas Bimbingan Kerja (Bimker) LPP Semarang Nur Halimah mengatakan, pengerjaan orderan ini dilakukan napi yang mengikuti bimbingan kerja menjahit. Ada 15 orang yang menjahit. Kemudian tiga orang bertugas sebagai Quality Control produk. Ada juga yang melipat tas atau packing.

Nur mengatakan, jasa penjahitan satu pcs tas belanja dihargai Rp 400 untuk ukuran kecil, Rp 500 untuk ukuran sedang, Rp 600 untuk ukuran besar, dan Rp 700 untuk ukuran ekstra besar. Sejak masuk pada Januari 2022 lalu, hingga kini sudah menggarap 5.000-an pcs tas belanja. Sedangkan lama pengerjaannya, per 1.000 pcs rampung dalam tiga hari.  “Kalau dikirimnya nggak pasti, terkadang 500 hingga 1.000 pcs. Waktunya juga nggak pasti,” katanya.

Secara teksnis, lanjut Nur, barang masuk dalam bentuk lembaran kain yang sudah disablon dengan tulisan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri’. Kemudian, bahan tersebut masuk ke bagian cutting atau pemotongan kain, pengukuran, pembentukan pola, dan jahit hingga packing. “Jadi kita itu sebagai jasa menjahitnya saja,” imbuhnya.

Ia menambahkan, kerja sama dengan pihak ketiga ini sudah berjalan lima tahun. CV Noel Superjaya selalu mempercayakan garapan ini di Lapas Bulu. Tidak hanya saat menjelang Lebaran, tapi juga perayaan lainnya.

“Setiap ada perayaan dapat orderan. Tapi paling sering itu pesanan bertuliskan ‘Go Green’, yang untuk kampanye mengurangi sampah plastik,” jelasnya.

Tak hanya tas belanja saja, momen jelang Ramadan dan Idul Fitri juga menjadi peluang para napi meraup cuan. Beberapa di antaranya sudah ada yang mendapat pesanan sajadah, dan mukena bordir dan sulam pita.

“Untuk menyambut Lebaran dan Ramadan kami memperbanyak stok karena biasanya banyak yang order sajadah dan mukena,” kata Halimah.

Tentu hal ini berkah karena premi hasil penjualan bisa untuk biaya hidup di lapas. Bahkan sebagian bisa dikirim ke rumah.

Seperti Kartika, saat menerima premi, ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan saban hari. Jika ada lebih, napi kasus narkotika ini, mengirimkannya untuk keluarga. Sebagian lagi disisihkan untuk transportasi ketika selesai menjalani masa pidana nanti. (ifa/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya