30 C
Semarang
Monday, 20 October 2025

Semarang Kembali Berstatus PPKM Level 3, Ini Sejumlah Aturan yang Harus Ditaati

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kota Semarang akhirnya naik dari PPKM level 2 ke level 3, karena salah satu indikatornya ada 53 orang meninggal dunia karena Covid-19. Kenaikan level ini per Senin (21/2) kemarin, sesuai Inmendagri nomor 12 tahun 2022.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengakui, jumlah penderita Covid-19 di Kota Semarang naik cukup tajam. Dari data yang ada, jumlah penderita Covid-19 per Selasa (22/2) ada 746 kasus. Sebanyak 587 merupakan warga Semarang dan 159 warga luar kota.

“Angka kematian juga meningkat, ada 53 orang selama periode 2022. Sebanyak 24 orang merupakan komorbid lansia, sedangkan 29 lainnya belum mengikuti vaksinasi lengkap ataupun belum divaksin,” katanya saat ditemui RADARSEMARANG.COM Selasa (22/2).

Pria yang akrab disapa Hendi ini, mengaku telah menurunkan peraturan wali kota (Perwal) yang mengatur pembatasan aktivitas masyarakat pada PPKM Level 3 ini.  Kegiatan akan dibatasi sampai pukul 21.00, terkecuali tempat hiburan, restoran, dan pedagang kaki lima (PKL) mendapatkan keringanan bisa beroperasi sampai pukul 22.00.

Ia mencontohkan, kegiatan ataupun tempat usaha yang semula boleh dibuka 75 persen dari kepasitas yang ada, kini harus diperketat menjadi 60 persen. Hal ini berlaku untuk tempat ibadah, pusat perbelanjaan, dan tempat hiburan. “Selain itu kegiatan pernikahan juga dibatasi hanya 25 persen dan tidak diperbolehkan makan di tempat atau prasmanan saat pernikahan,” tuturnya.

Penegakan aturan dan pengawasan, kata dia, akan terus dilakukan bersama TNI dan Polri. Jika ada tempat usaha yang melanggar, Hendi akan menjatuhkan sanksi penyegelan sampai pencabutan izin usaha.

“Kami akan melakukan penertiban perwal dan inmendagri. Kalau ada yang ngeyel atau melanggar bisa kami cabut izinnya. Nanti penegakan akan dilakukan Satpol PP, TNI dan Polri, sampai lurah dan camat,” jelasnya.

Hendi juga menjelaskan jika saat ini Bed Occupation Rate (BOR) rumah sakit di Semarang 39 persen dari total kapasitas 1.200 tempat tidur. Angka tersebut masih separuh dibandingkan Juli tahun lalu yang kapasitas tempat tidurnya di angka 2.200. Kondisi isolasi terpusat pun masih di angka 19 persen dari tiga tempat isolasi yang ada.

“Kami buka tempat isolasi terpusat di LPMP Srondol. Sebelumnya ada rumah dinas dan MHC Marina. Beberapa lainnya masih belum dibuka, namun siap dibuka jika kasusnya meledak. Tapi saya minta masyarakat tidak perlu risau dan galau. Intinya tetap waspada,” pungkasnya. (den/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya