27 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Curah Hujan Tinggi, Rumah Pompa Siaga 24 Jam

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Keberadaan rumah pompa penyedot air menjadi solusi efektif tangani banjir di Kota Semarang. Memaksimalkan pompa air sebagai sistem drainase merupakan langkah tepat.

Diketahui, beberapa area di Kota Semarang telah dibangun banyak rumah pompa air untuk mempercepat normalisasi dampak banjir. Khususnya di area Kota Lama yang menjadi tumpuan utama persoalan banjir, yaitu Rumah Pompa Mberok.

Anggota Pengelola Kota Lama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Nova Adi Pranoto mengatakan, ada beberapa titik daerah yang rawan terkena banjir. Diantaranya jalan MT. Haryono dan kawasan Bubakan. Hal itu dikarenakan, daerah tersebut memang lebih rendah daripada tempat lain.Sehingga memantik aliran sungai lari ke daerah tersebut.

“Kota Lama menjadi salah satu daerah langganan banjir. Terutama di Mataram, selain itu Bubakan juga menjadi titik rawan banjir,” katanya pada Radar Semarang.

Adi menambahkan, sebelum pemasangan pompa air, daerah tersebut hanya mengandalkan saluran air untuk resapan. Meskipun saluran air lancar, namun belum mampu mempercepat proses drainase.Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama supaya banjir segera surut.

Namun, kata Adi, sejak pompa air dipasang, penanganan banjir lebih terkendali. Bahkan untuk musim hujan ini daerah Kota Lama belum pernah terendam banjir. Paling besar diterjang banjir saat Januari 2020, itu pun hanya membutuhkan waktu kurang dari 24 jam bisa surut dengan pompa air.

“Banjir paling parah pada awal 2020. Merata di seluruh wilayah kota semarang, dan lebih cepat surut dengan adanya pompa,” tuturnya.

Walaupun masalah banjir selama ini mudah ditangani, namun para petugas tetap siaga 24 jam. Mengingat bahwa cuaca tidak dapat diprediksi dan bisa terjadi kapan saja. Pompa penyedot selalu dinyalakan ketika curah hujan tinggi. “Satu jam hujan itu sudah kebanjiran. Adanya pompa air banjir ini efektif untuk melancarkan sirkulasi aliran air,” imbuhnya.

Di sisi lain, Budi, 56, salah satu warga Sedompyong, Kemijen, Kota Semarang mengatakan, keberadaan Rumah Pompa Sedompyong juga punya andil dalam menyelesaikan permasalahan banjir. Dahulu, sebelum pompa air dipasang, proses drainase banjir relative lebih lama.

“Adanya pompa air, ketika hujan deras langsung dinyalakan oleh petugas. Sehingga sirkulasi air lebih lancar dan tidak menggenang di rumah warga,” kata Budi. (cr3/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya