RADARSEMARANG.COM, Semarang – Cucu pemilik mesin sangrai kopi tertua di Indonesia, Widayat Basuki Dharmowiyono berencana membuat destinasi wisata sejarah. Yakni dengan memperbanyak beberapa mesin sangrai kopi.
Rencana tersebut seiring makin banyaknya mahasiswa dan pecinta kopi yang berkunjung ke tempatnya di Jalan Wotgandul Barat nomor 14, Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah. Ada yang sekadar melihat mesin sangrai kopi tertua tersebut, ada yang turut menyaksikan proses sangrai kopi.
“Di sini ada tempat untuk memilih kopi dan menyangrai. Saat ini kami menggunakan mesin bermerek Hanneman, milik kakek. Untuk melestarikannya, saya jadi terbersit untuk membuat tempat wisata sejarah alat sangrai kopi,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM
Meski begitu, mesin yang direncanakan sebagai benda cagar budaya bermerek Eureka. Mesin tersebut akan digunakan sebagai sarana edukasi sejarah kopi di Kota Semarang. Mesin ini cukup besar. Dulunya digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Untuk mengoperasikan mesin jumbo ini membutuhkan insfrastruktur dan biaya yang besar. “Sehingga yang digunakan sehari-hari untuk saat ini adalah mesin yang bermerek Hanneman,” katanya.
Pihaknya mengaku, mesin kopinya baru saya dibersihkan sebagai bagian dari perawatan. Selain itu, tempatnya juga baru direnovasi. Meski begitu, pengunjung tetap bisa belajar bagaimana memilih biji kopi yang baik dan mengerti alur hingga biji kopi menjadi berwana coklat.
Selain itu, Basuki -sapaan akrabnya- hendak menjadikan tempatnya untuk pameran hasil karya seni lukis, seni foto, karikatur, dan lainnya yang berbau grafis. Meskipun sampai saat ini belum mengajak kerjasama dengan pihak penyelenggara.
“Pastinya, tempat ini bersejarah. Saya ingin orang-orang tahu sejarah industri perkopian di Kota Semarang yang akhirnya dikenal luas di Nusantara,” katanya. (cr1/ida)