30 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Blusukan, Hendi Ingatkan Warga Taat Prokes

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SemarangTidak ingin warganya abai terhadap protokol kesehatan (prokes), Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) blusukan untuk mengingatkan masyarakat agar taat prokes. Langkah tersebut diyakini Hendi sebagai cara efektif mencegah penyebaran Covid-19. Seperti yang dilakukan di Kampung Batik, Duren Indah, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Selasa (15/2).

Hendi mengatakan, meski kasus omicorn tergolong ringan, namun masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Di sisi lain ia mengimbau agar warga tidak terlalu panik menghadapinya. Tingkat keparahan varian Omicron berbeda dengan varian Delta yang puncaknya pada Juli lalu. Hal itu terlihat dari keterisian rumah sakit yang masih sangat rendah, yakni di angka 30 persen.

“Meski kasusnya meningkat, tapi pasien yang dirawat di RSWN baru 30 persen, padahal kamar yang lain belum dibuka. Lalu Di RSUP Dr Kariadi juga masih di bawah 30 persen, artinya rumah sakit masih kosong,” katanya Selasa (15/2).

Sementara itu, untuk tempat isolasi mandiri di rumah dinas wali kota, lanjut Hendi, juga masih kosong. Selain itu, masih ada enam isoter yang belum dibuka. Selain mengingatkan warga untuk menaati prokes, Hendi juga meninjau sejumlah infrastruktur yang butuh pembenahan.

Hendi lalu menginstruksikan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) untuk segera melakukan pembenahan Jalan Bangau hingga Jalan Kedungmundu. Mengingat kondisinya banyak yang rusak. Tak hanya jalan, Disperkim juga diminta melakukan rehab salah satu rumah warga yang tak layak huni di Kelurahan Mangunharjo.

“Hasil jalan bareng tadi ada Jalan Bangau Raya sampai Kedungmundu yang sudah jelek. Tugasnya Disperkim hari ini dicek, minggu depan dikerjakan,” ujarnya.

Selain itu, kasus stunting pada anak juga tak luput dari perhatian Hendi yang didampingi oleh Ketua TP PKK Kota Semarang, Krisseptiana.

Hendi menjelaskan jika penanganan stunting juga menjadi perhatian Pemkot Semarang, menurutnya, penanganan yang tepat dan segera perlu diberikan agar tidak mengganggu tumbuh kembang anak. Pemberian bantuan makanan tambahan tiga kali sehari dari DKK dan Tim Penggerak PKK Kota Semarang, diharapkan menjadi solusi dalam penanganan kasus stunting.

“Di sini anaknya masuk kategori stunting, ini bukan sesuatu yang aib. Tapi menjadi tidak baik kalau tidak kita bantu. Karena anak ini pertumbuhannya tidak bisa normal. Kasihan nanti ke depannya,” tutur Hendi.

Dari data yang ada, total kasus stunting di Kecamatan Tembalang ada 66 kasus dari jumlah total 1. 367 kasus se-Kota Semarang. Penanganannya perlu dikeroyok dan diselesaikan bersama. Salah satunya melalui pemenuhan asupan makanan bergizi bagi anak.

Dalam kunjungannya Hendi pun juga sempat berdialog dengan warga terkait penguatan cinta dan bangga kepada bangsa negara. Hal ini didasari hasil survei tahun 2020 yang menunjukkan 35 pesen anak muda telah terpapar radikalisme.

“Titip pada bapak ibu, diingatkan pada anak-anaknya untuk cinta, bangga terhadap negara dan Kota Semarang, agar tidak ikut aliran yang menjelek-jelekkan pemerintah. Bagus tidaknya Semarang ya itulah kota kita tercinta,” pungkasnya. (den/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya