RADARSEMARANG.COM, Semarang – Keluarga Samiyo, warga yang tinggal di Kampung Kalilangse, Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur harus tidur dengan kondisi berdesakan. Sebab, rumah sederhana yang ditempati anak dan menantunya mengalami longsor Rabu (9/2/2022) sekitar pukul 00.15.
“Bangunan yang longsor berada di bagian belakang, yang terpetak ada ruangan kamar, kamar mandi dan dapur. Temboknya ambrol, termasuk tembok kamar jebol,” ungkap Kuswinarno, saat ditemui RADARSEMARANG.COM.
Bangunan rumah tersebut, belakangnya merupakan tebing dengan ketinggian kurang lebih 10 meter. Belakangnya merupakan lahan kosong. Sedangkan bangunan yang longsor sepanjang kurang lebih tujuh meter.
Sebelum mengalami longsor, ruangan kamar tersebut sedang terdapat menantunya bernama Eni dan anaknya. Setiap harinya tidur di ruangan tersebut, dengan ukuran kurang lebih sekitar tiga kali tiga meter persegi. Ketika berada di kamar, mendengar suara retakan tembok kamarnya.
“Awalnya ada suara, ternyata temboknya retak. Terus saya suruh untuk keluar. Tidak sampai 15 menit, tiba-tiba pondasinya longsor, setelah itu ambrol. Beruntungnya sudah keluar duluan,” sambungnya.
Diakuinya, saat kejadian sedang tidak hujan. Namun, pagi hari sebelumnya diguyur hujan deras. Diduga, pemicu ambrol dikarenakan terkikisnya pondasi rumah yang sudah dimakan usia. Bangunan rumah tersebut berdiri sejak tahun 1984.
“Ya memang dulu bangunan pondasi juga tidak mewah, karena juga uang pas-pasan. Ini sebenarnya tanahnya kuat, padas bangkong. Ya mungkin karena tebing dan bangunan pondasi sudah tua,” jelasnya.
Samiyo yang duduk disebelah Kuswinarno juga mengatakan, sementara ini belum mengungsi. Memanfaatkan dua kamar yang tersisa termasuk ruangan tamu untuk tidur. Padahal rumah tersebut dihuni sebanyak tiga kepala keluarga.
“Kalau jumlahnya ada sembilan orang yang menempati. Sementara ada yang tidur di ruangan tamu. Mau gimana lagi, sebenarnya juga khawatir juga,” kata pria yang bekerja bagian serabutan di Yayasan Bina Kasih Salatiga.
Tidak ada korban jiwa dan material dari kejadian ini. Samiyo dan Kuswinarno juga belum bisa menghitung jumlah kerugian ini. Pihaknya juga masih mencari waktu untuk membersihkan material. Sedangkan bagian yang longsor, sementara ditutup terpal untuk mengantisipasi longsor susulan. (mha/bas)