RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Merespon adanya tren peningkatan kasus Covid-19 kembali di ibu kota Jawa Tengah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi akhirnya memutuskan penghentian sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Kebijakan tersebut akan diterapkan selama dua minggu ke depan. Rencananya berjalan mulai Senin (7/2).
“Pembelajaran Tatap Muka mulai Senin akan off dulu selama dua minggu. Sementara anak didik kita belajar dari rumah kembali dengan sistem pembelajaran jarak jauh,” tegas Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini.
Hendi tak menampik, langkah yang dia ambil tersebut dengan menimbang terjadinya peningkatan kasus yang cukup cepat. Dirinya bahkan menyebutkan setiap hari terus mengamati pergerakan grafik penderita Covid-19 di Kota Semarang dalam kurun waktu dua minggu terakhir, termasuk tren penyebarannya.
Dirinya sendiri belum dapat memastikan apakah penambahan kasus tersebut merupakan varian omicron. Meskipun dari pengamatan yang dilakukan, Hendi menyebutkan bahwa pola penyebaran Covid-19 di Kota Semarang saat ini serupa dengan varian omicron.
“Silahkan dilihat langsung di portal kami Siaga Corona. Panjenengan bisa mengamati sendiri bagaimana grafiknya dalam dua minggu terakhir agak menukik,” terang Hendi.
Untuk hasil laboratorium, mungkin nanti langsung dari Dinas Kesehatan. Tapi memang karena penularan cepat, sepertinya omicron. Bahkan tanpa gejala. “Jadi orang tidak tahu kalau terpapar,” pungkasnya.
Sementara itu, terkait kebijakan injak rem, selain pemberhentian sementara PTM, Pemkot Semarang masih mengamati perkembangan penyebaran Covid-19 lebih lanjut lagi. Untuk itu, diharapkan kebijakan mengaktifkan kembali Pembelajaran Jarak Jauh secara penuh, sementara waktu bisa cukup efektif untuk menahan laju Covid-19 di Kota Semarang.
Di sisi lain, menggenjot vaksinasi booster juga menjadi upaya Hendi untuk menahan lonjakan kasus Covid-19 di kota yang dipimpinnya. Hendi bahkan menyebut tidak menutup kemungkinan akan kembali melakukan kegiatan vaksinasi masal secara masif untuk booster.
“Mungkin kami akan kembali bersinergi untuk mengupayakan percepatan vaksinasi booster,” sebut Hendi. (BBS/ida)