RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Tanah longsor susulan terjadi di Kampung Ngasinan RT 3 RW 10, Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik. Longsor kali ini merobohkan satu kandang kambing milik Sumeri. Kondisi tersebut diperparah dengan bocornya saluran PDAM.
Modin setempat menjelaskan, sebelumnya longsor paling parah terjadi pada tahun 2020 lalu. Kala itu tidak ada korban jiwa, karena memang belum berpenghuni. Dulunya masih berupa tegalan dan jalan yang saat ini tertimbun tanah.
“Sekitar tujuh rumah yang terkena longsor kala itu, hanya mengalami kerusakan di bagian teras rumah,” kata modin setempat kepada RADARSEMARANG.COM Jumat (21/1).
Salah seorang warga, Hartono, 63, menjelaskan, terjadi longsor susulan pada hari Jumat (21/1). Baginya longsor di daerah Srondol Kulon sudah biasa, karena tanah bergerak. “Saat ini longsor menimpa kandang kambing dan tegalan ini dulunya merupakan jalan,” ungkapnya sambil menunjuk tegalan.
Suyatno adalah satu warga yang terkena dampak longsor susulan tersebut. Tanah longsor memang sudah sering terjadi di Kampung Ngasinan. Longsor susulan terjadi pada 21 Januari 2022 karena hujan.
“Teras saya sekarang hanya satu ubin dari jalan. Sekarang sudah dipondasi,” tuturnya.
Selain itu, selang air PDAM pecah. Warga sudah melaporkannya kepada pihak terkait, namun selang PDAM tersebut tidak kunjung dibenahi sehingga memicu longsor. “DPU sudah mengecek lokasi terjadinya longsor tersebut,” tuturnya.
Warga menginginkan pembangunan saluran air dan pembenahan pipa PDAM yang rusak. Korban jiwa pada longsor tersebut tidak ada, namun rumah warga yang tinggal di daerah Srondol Kulon terkena dampaknya.
Lurah Indah Tri Prasasti, menjelaskan tanah yang ada di kawasan tersebut memang tanah gerak, sehingga rawan longsor. Kendati demikian, pihaknya sudah menyediakan jalan tembus sejak tahun 2020 menuju tiga rumah yang terdampak longsor.
“Meskipun aksesnya lebih jauh karena memutar, tapi itu sedikit membantu warga di sana,” jelasnya. (fgr/mg8/mg10/ida)