29.4 C
Semarang
Friday, 20 June 2025

Serap Aspirasi Perempuan lewat Sang Puan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kegiatan pra musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan di Kota Semarang, diisi dengan penyerapan aspirasi melalui Sang Puan (Sayang Perempuan dan Anak). Sehari Rabu kemarin (19/1), Sang Puan digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang di tiga kelurahan sekaligus.

Yakni di Kelurahan Sambirejo Kecamatan Gayamsari, Kelurahan Kalicari Kecamatan Pedurungan, dan Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati. Tiap kelurahan melibatkan 12 unsur.  Sang Puan di Balai Kelurahan Sambirejo, diikuti Karang taruna, GKS, bank sampah, lansia, LPMK, FKK, PKK, KWT, penyandang disabilitas, Posyandu, Pos PAUD, dan Permata Hebat.

Wakil TP PKK Kota Semarang Endang Retno menjelaskan Sang Puan merupakan kegiatan pra-musrenbang. Sang Puan memberikan ruang supaya kaum perempuan berpartisipasi dalam pembangunan di wilayah kelurahan masing-masing. “Jadi belajar membangun di wilayahnya, belajar menggunakan anggaran dan memajukan wilayahnya,” katanya.

Selain itu, Sang Puan bertujuan untuk menyerap aspirasi kaum perempuan tersampaikan melalui musrenbang. “Dengan anggaran Rp 50 juta, nanti bisa dipilih skala prioritas, kemudian dibawa kelurahan. Mengangkat isu perempuan, anak, dan disabilitas,” tuturnya.

Camat Gayamsari, Moh Agus Junaedi, menjelaskan Sang Puan diharapkan bisa melakukan kegiatan yang prioritas dan berkesinambungan. “Lebih bagus lagi mengadakan kegiatan terkait penguatan sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM Rabu (19/1).

Kepala PPT Gayamsari Hany Astuti menjelaskan, melalui Sang Puan, diharapkan mengurangi angkat stunting dan pernikahan dini. “Usulan Sang Puan akan diajukan ke musrenbang di tingkat kelurahan. Dari hasil musrenbang itu, kami fasilitasi untuk tahun 2023,” kata Lurah Sambirejo, Akbar Ali Nurdin.

Sementara itu, Sang Puan di Kelurahan Kalisegoro diikuti 9 unsur balai Kelurahan Kalisegoro, dua di antaranya dari ormas. Perwakilan Pokja Tiga TP PKK Kota Semarang, Gani Adhitya Tama, menjelaskan, antusiasme dan potensi di Kelurahan Kalisegoro sangat luar biasa.

Karena di semua perwakilan organisasi ada dari PKK, FKK, Posyandu, dan lainnya. “Bahkan dari ormas pun datang, seperti Fatayat dan Muslimat,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang Rabu (19/1).

Direktur Pattiro Semarang Widi Nugroho menjelaskan, Sang Puan mendorong kelompok rentan, seperti perempuan, anak, dan difabel bisa berperan menyampaikan pendapat yang sebelumnya sudah ada.

Usulan tersebut nanti disampaikan saat musrenbang tingkat kelurahan. “Dulu memang ada, tapi belum maksimal karena hanya sebatas formalitas,” katanya.

Sebelumnya perempuan hanya absensi, konsumsi, dan administrasi. Sang Puan ini sudah berperan dan mengusulkan kegiatan yang dapat dialokasikan melalui anggaran. “Sudah ada kuota dari kelurahan dan sudah dilaksanakan kemarin,” tuturnya.

Camat Gunungpati, Sabar Tri Mulyono, menjelaskan sebelumnya banyak masukan, seperti dari UMKM yang sudah mempunyai usaha namun bingung pemasarannya. “Dalam forum ini paling tidak bisa mengusulkan dan ada solusi bagaimana membantu pemasaran dari produk UMKM yang ada di Gunungpati,” katanya. (fgr/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya