RADARSEMARANG.COM, Semarang – Curah hujan yang tinggi di daerah Semarang atas, membuat aliran Sungai Beringin mengalami peningkatan. Normalisasi sungai yang belum selesai dan tanggul belum sempurna membuat beberapa rumah di wilayah Mangkang Wetan, terendam banjir, Senin (17/1/2022) petang.
Menurut informasi yang dihimpun RADARSEMARANG.COM, titik banjir terparah ada di RT 1 RW 5 Kelurahan Mangkang Wetan, dimana titik bocor tanggul baru terjadi. Ketinggian air merendam rumah warga sekitar lutut orang dewasa.
Selain itu banjir juga menggenangi wilayah RW6, dan 7 di Kelurahan yang sama. Aliran air dari Sungai Beringin juga menggenangi jalan utama yang membelah Kelurahan Mangunharjo dan Mangkang Wetan tepatnya di RW 1 Kelurahan Mangunharjo.
“Di wilayah Mangkang tidak hujan, mungkin di wilayah atas yang hujan lebat sehingga intensitas air sungai meningkat. Bisa dibilang air banjir kiriman dari daerah atas,” ujar Retno, warga RW 7Kelurahan Mangkang Wetan.
Proses normalisasi sungai yang belum rampung dan posisi jembatan yang rendah di wilayahnya, membuat air sungai meluap ke perkampungan. Sampah berupa ranting pohon pun tersangkut di jembatan sehingga, warga berusaha membersihkan secara swadaya.
“Jembatan di RW 7 jadi salah satu penyebab sampah nyangkut, air sungai lalu masuk ke perkampungan. Belum tahu berapa rumah yang terendam, dan berapa kapal nelayan yang rusak,” tuturnya.
Di titik terparah RT 1 RW 5 Kelurahan Mangkang Wetan, air bah nampak mengucur deras dari sela-sela tanggul yang bocor. Beberapa rumah yang ada disekitar tanggul nampak terendam, air yang datang tiba-tiba membuat warga tidak bisa menyelamatkan harta benda mereka dari amukan air sungai.
“Ada sekitar 5 lebih rumah yang tergenang, jumlahnya bisa bertambah karena air terus keluar,” kata Wahyu A, warga RT 1 RW 5 Kelurahan Mangkang Wetan.
Rumah Wahyu bisa dibilang rumah yang paling parah terdampak banjir, karena titik bocornya tanggul tepat ada dibelakang rumah yang ia tinggali. Daerah Mangkang yang tidak diguyur hujan pun membuat ia tidak bisa bersiap menyelamatkan harta benda yang ada didalam rumah.
“Tidak sempat nyelamatin barang-barang, tadi air tiba-tiba masuk sekitar pukul 16.30 petang, lansung tinggi. Semua elektronik, kasur dan barang-barang lain terendam dengan ketinggian selutut orang dewas,” keluhnya.
Camat Tugu, Kusnandir ketika dihubungi melalui sambungan telpon belum bisa memberikan data pasti jumlah rumah warganya yang terendam. Namun ia memastikan jika titik banjir terparah ada di RT 1 RW 5 Kelurahan Mangkang Wetan.
“Informasi yang saya terima karena tanggul Sungai Beringin bocor di RW 5 sehingga air menggenangi perkampungan. Jumlah rumah yang teredam saat ini masih kami data,” katanya.
Kusnandir menjelaskan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPBD Kota Semarang dan dinas terkait untuk melakukan penanganan banjir dan paska banjir. Misalnya untuk logistik warga yang terdampak, dan penanganan tanggul yang bocor.
“Tadi saya sudah berkoordinasi dengan BPBD untuk bisa mengirimkan bantuan,” pungkasnya. (den/bas)