RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Wakil Wali Kota Semarang Ir Hj Hevearita G Rahayu ikut membujuk siswa SD Muhammadiyah 08 Semarang yang ketakutan saat akan disuntik vaksin. Setelah disuntik, siswa tersebut malah heran.
“Tadi ada siswa yang takut saat mau divaksin. Belum apa-apa sudah nangis dulu. Tapi setelah vaksin, malah anaknya bingung. Dengan lugunya dia bilang, loh wes bar to?” urai Mbak Ita –sapaan akrab Wakil Wali Kota Semarang.
Karena itu, pihaknya mengimbau agar terus dilakukan edukasi terkait pentingnya vaksin. Supaya masyarakat sadar bahwa vaksin adalah upaya menekan penularan Covid-19. “Walaupun omicron serangannya tidak separah varian delta, namun namanya terkena virus tetap sakit. Jadi jangan sampai ada yang terpapar,” tambahnya.
Kepala SD Muhammadiyah 08 Alivia Melati Farida menyatakan vaksinasi kali ini diikuti oleh 330 dari jumlah total 380 siswa kelas 1-6 yang berusia 6-11 tahun Kamis (7/1). Vaksinasi ini dibantu oleh Rumah Sakit Bhayangkara.
“Siswa yang berusia 12 tahun sudah didahulukan, jadi sekarang 6-11 tahun. Harapan kami, kalau sudah vaksin semua biar bisa segera melaksanakan Pertemuan Tatap Muka (PTM) 100 persen. Itu harapan yang ditunggu kami semua,” jelas Kepala SD Muhammadiyah 08 Alivia Melati Farida.
Sementara itu, MI Taufiqiyah juga menggelar vaksinasi yang menyasar 643 anak. Kali ini para guru menggunakan aksesoris berupa bandana dan melakukan pemutaran film kartun dari YouTube melalui LCD di ruang observasi.
Kepala MI Taufiqiyah Siti Arofah menjelaskan vaksinasi ini bekerja sama dengan BIN Jateng dan Puskesmas Kedungmundu. “Kami menggunakan bandana dan memutar film agar para siswa tidak takut saat vaksinasi dan tidak bosan menunggu giliran,” tuturnya.
Kabag OP BINDA Jateng Isworo menjelaskan, pihaknya melakukan vaksinasi di empat lokasi, seperti Kota Semarang, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Brebes. “Rencananya kami melakukan vaksinasi anak di seluruh kabupaten/kota kerja sama dengan Dinkes,” tuturnya. (cr1/fgr/ida)
