RADARSEMARANG.COM, Semarang – Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang pada hari Kamis (6/1/2022) mengakibatkan talut di Kampung Puntan RW 1 Kelurahan Ngijo, Gunungpati longsor. Akibat kejadian tersebut tiga rumah warga terdampak longsoran.
“Atasnya itu kan laundry di RT 1 RW 1 terus bawahnya saluran, dan bawahnya itu rumah warga RT 6 RW 1. Sehingga tiga rumah terdampak akibat talut ambrol,” kata Sekretaris Lurah Ngijo, Ahmad Miranto.
Pihaknya mengupayakan dengan melapor ke BPBD. Dari BPBD sudah memberikan bantuan ketiga rumah warga yang tertimpa longsor. “Rencananya kami akan mengusulkan ke dinas terkait untuk saling membantu,” tuturnya.
Warga yang terdampak longsor, Bram, menjelaskan pada hari Kamis (6/1/2022) hujan lebat turun dari pukul 14.00 sampai pukul 17.00. “Kejadiannya pukul 14.30, karena bangunan tidak bisa menahan debit air. Jadi bukan karena airnya. Tapi, konstruksi bangunannya yang kurang bagus,” tuturnya.
Diakui, kerangka bangunannya kecil dan posisi bangunan tidak sesuai standar, seharusnya agak miring namun tegak lurus. “Panjang temboknya 25 meter,” tuturnya.
Rumah Bram terdampak pada bagian pagar pembatas, dan tembok kamar belakangnya menjadi retak karena terkena bongkahan batu. Bahkan, kanopi samping hancur karena terkena pohon bambu. “Kalau yang paling parah rumah om Andre,” tuturnya.
Warga lain yang terdampak, Andre menjelaskan saat ini tembok rumahnya sudah retak. Bagian belakang kena ruang keluarga dan satu kamar. “Genteng, atap kanopi sudah hancur,” tuturnya.
Sementara Ardi yang juga terdampak menjelaskan, rumahnya kebanjiran karena reruntuhan menghalangi saluran air sehingga masuk ke rumah. Ia sempat mengungsi di rumah tetangga. “Kan airnya tidak bisa ngalir jadi masuk ke rumah,” tuturnya.
Mereka berharap, pemilik laundry bertanggungjawab atas kerusakan. Selain itu, aliran sungai bisa mengalir seperti dulu. “Yang ketiga, jika buat talut, tolong konstruksinya yang benar supaya tidak longsor seperti ini lagi,” tuturnya.
Penanggungjawab Operasional CV Aura Laundry, Yerry menjelaskan ketika kejadian pihaknya tidak ada yang mengetahui. “Karena saat itu sedang berada di gedung sebelah, kan hujannya deras banget,” katanya.
Saat ini pihaknya mengangkat puing-puing dan peralatan laundry dengan alat berat. Selain itu, pihaknya juga akan mengganti rugi kepada warga yang terdampak. Bangunan tersebut merupakan makeover usaha yang lama. Dengan luas 800 meter. “Jadi bukan karena tembok kita retak. Tapi, hujannya memang sangat deras,” tuturnya. (fgr/bas)