RADARSEMARANG.COM, Semarang – Vaksinasi anak di Kota Semarang sudah mulai digencarkan. Kali ini, ratusan anak usia 6 tahun dari beberapa Taman Kanak-Kanak (TK) di Kota Semarang mengikuti vaksinasi. Di antaranya di TK IT Harapan Bunda Semarang. Pagi itu, mereka terlihat antusias dan bersemangat, tanpa rasa takut.
Vaksinasi kini menjadi hal penting untuk herd immunity. Kali ini, Senin pagi (3/1) terlihat anak-anak di TK IT Harapan Bunda Semarang bersemangat dan siap untuk divaksin. Mereka didampingi guru dan orang tua masing-masing.
Tak jarang, beberapa di antara mereka ada yang menangis. Selain itu, ada juga yang memeluk erat ibunya. Itu karena banyak anak yang masih takut dengan jarum suntik. Padahal, sebelumnya pihak guru telah memberikan pengertian dan pemberitahun kepada anak-anak terkait vaksinasi.
“Jadi yang ikut vaksinasi hari ini ada sekitar 172 anak dari beberapa TK di Kota Semarang,” ungkap Veronika, kepala Puskesmas Tlogosari Wetan kepada RADARSEMARANG.COM.
Adapun anak-anak yang hadir mengikuti vaksinasi berasal dari beberapa TK di Kota Semarang. Di antaranya, 40 anak dari TK IT Harapan Bunda, 40 anak dari TK PGRI 81, 13 anak TK Tunas Kekancan Mukti, 18 anak TK Permata Ceria Bangsa, 14 anak TK IT Berlian, 18 anak TK Islam Nurul Iman Menjangan, 18 anak TK Khodijah, serta 11 anak dari TK Islam Zahra Alesha.
Dalam kegiatan itu, bekerja sama dengan Puskesmas Tlogosari Wetan dan Dinas Pendidikan Kecamatan Pedurungan. Kegiatan ini sebagai salah satu upaya percepatan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 tahun. Selain itu, anak-anak juga langsung hadir di sekolah agar cakupan vaksinasi lebih cepat mengalami kenaikan.
“Tentunya ini sebagai antisipasi kita agar terhindar dari virus. Semoga pandemi segera berakhir. Sehingga anak-anak dapat segera melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal kembali,” harapnya.
Alisya, 6, salah satu siswa TK IT Harapan Bunda mengaku, ada rasa takut ketika akan disuntik. Rasa takutnya semakin membuncah, saat ia melihat teman-temannya kesakitan dan berteriak ketika jarum suntik mendarat di lengan kiri sang anak. “Saya ditenangin sama bunda. Jadi berani buat vaksin,” ujarnya. (dev/ida)