RADARSEMARANG.COM, Semarang – Belasan anak baru gede (ABG) di Semarang Utara digerebek anggota Tim Elang Utara Polsek Semarang Utara saat pesta minuman keras (miras), Sabtu malam Minggu (25/12) kemarin. Ironisnya, pesta miras itu juga diikuti empat cewek, dua di antaranya masih duduk di bangku SMP.
“Ada ceweknya empat orang. Ada yang masih usia 14 tahun, dan masih sekolah. Mereka juga ikut minum. Ada yang usia 20 tahun, dan sudah tidak sekolah,” ungkap Katim Elang Utara Polsek Semarang Utara Aiptu Agus Supriyanto kepada RADARSEMARANG.COM, Minggu (26/12).
Penggerebekan itu dilakukan Sabtu (25/12) sekitar pukul 23.00 di kawasan Tambaklorok, Semarang Utara. Berawal adanya laporan dari masyarakat sekitar yang resah terhadap adanya sejumlah remaja yang kumpul-kumpul dan menenggak miras.
“Kemudian melakukan pengecekan di lokasi, di Tambaklorok dekat pasar. Ternyata benar ada sejumlah remaja cowok-cewek yang pesta miras. Mereka minum ciu, ngakunya beli patungan,” bebernya.
Belasan muda-mudi tersebut berasal dari Kuningan dan Barutikung, Bandarharjo. Menurut laporan warga, mereka kerap berkumpul dan menenggak miras. “Mereka warga campuran, rata-rata warga Semarang Utara. Informasinya mereka setiap malam minggu kumpul minum-minuman,” katanya.
Kapolsek Semarang Utara Kompol Budi Abadi mengatakan, kejadian ini tidak sampai ke proses hukum. Selain pertimbangan masih usia remaja, juga tidak ditemukan adanya benda membahayakan, termasuk narkoba. Sanksi yang diberikan hanya pembinaan dan push up.
“Kami berikan pembinaan dan nasehat. Mereka diberikan bimbingan supaya tidak mengulangi lagi. Setelah didata, mereka disuruh pulang ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Budi mengimbau setiap orang tua untuk mengawasi anak-anaknya dalam pergaulan. Sebab, menenggak miras bisa memicu melakukan aksi kejahatan atau tindak pidana.
“Apalagi ini ada anak perempuan. Mohon para orang tua untuk lebih selektif mengawasi putra-putrinya. Kalau pergi harus izin orang tua. Selain itu, jangan mengulangi minum-minuman lagi. Karena miras dan narkoba dapat memberikan efek negatif,” pesannya. (mha/aro)