RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Setelah 33 peserta calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama mengikuti uji gagasan tertulis, sebanyak 16 kandidat dinyatakan lolos untuk mengikuti uji kompetensi dan wawancara dengan panitia seleksi.
Empat kandidat bersaing meduduki Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng. Enam kandidat memperebutkan kursi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Lalu enam lainnya akan berebut memimpin Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
“Paling banyak pendaftarnya kemarin itu kepala Dinas Pendidikan sampai ada 17 orang,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jateng Wisnu Zaroh kepada RADARSEMARANG.COM.
Diakui proses seleksi untuk Jabatan Tinggi Pramata (JPT) sangat ketat. Bahkan pihaknya memasrarkan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Jakarta sebagai pelaksana seleksi. Pasalnya untuk memilih calon kepala dinas dibutuhkan lebih dari angka passing grade. Namun juga karakter, perilaku, integritas, dan mental.
Pada uji kompetensi yang berlangsung 14-15 Desember lalu, para kandidat mengikuti seleksi secara luring. Mereka dipertemukan satu sama lain dan digabungkan dalam forum. Adu argumen antar kandidat juga menjadi pertimbangan panitia seleksi.
Panitia seleksi (pansel) terdiri dari 5 orang. Diantaranya Sekda Jateng Sumarno, Mantan Kalakhar BPBD Jateng Sarwa Pramana. Lalu ketiga praktisi ahli, yakni Andreas Lako, Sony Heru Priyanto, Ambar Teguh Sulistiyani yang berasal dari beberapa universitas ternama.
Berikutnya, para kandidat akan mengikuti wawancara dengan pansel yang terbagi dalam 2 sesi pada 28-29 Desember. Usai tahap wawancara, Himpsi akan memaparkan hasil penilaian dari tiap-tiap peserta di hadapan pansel. Kemudian pada sidang pleno 3 kandidat terbaik dari tiap JPT akan dirundingkan dan diputuskan bersama.
Terakhir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan menguji langsung 9 peserta itu dan memutuskan 3 kandidat terbaik untuk memimpin 3 dinas di Jateng. (taf/ton)