RADARSEMARANG.COM, Semarang – Rumah Pompa Kali Tenggang sudah siap untuk menanggulangi banjir di tahun 2021 dengan kapasitas 2.000 liter per detik tiap satu pompa. Terdapat enam unit pompa dengan kapasitas 12.000 liter per detik. Namun kerap terkendala sampah yang dibuang sembarangan ke sungai.
Kendati begitu, menurut Tim Operator Rumah Pompa Kali Tenggang, Yudi Asmoro, 38, walaupun Rumah Pompa Kali Tenggang siap menanggulangi banjir, tapi belum bisa mengeluarkan debit air dengan cepat. Karena debit air tidak bisa diprediksi. “Diperkirakan puncak cuaca ekstrim ada di akhir Desember sampai awal Januari. Jadi kami sudah mempersiapkan semuanya,” kata Yudi.
Namun pas musim penghujan, lebih banyak sampah yang dibuang ke sungai yang menuju muara ini. Ada sampah plastik, kayu, kasur, serta kulkas. Para tim dari Rumah Pompa Kali Tenggang memberikan batas dengan bambu agar sampah tidak hanyut sampai ke pompa. “Jadi kalau sampah masuk ke area pompa, kinerja pompa jadi kurang optimal. Bahkan menyebabkan pompa cepat rusak,” ujarnya.
Dalam satu hari, pihaknya bisa mendapatkan sampah lebih dari satu mobil pikap. Mereka menginginkan kerja sama dengan para warga agar tidak membuang sampah di kali. Pompa di Kali Tenggang jika ada yang rusak, dalam perbaikannya bisa memakan waktu 6 sampai 8 bulan. “Kalau rusak, perbaikannya susah. Indent spare part-nya lama, belum kirimnya, belum pemasangannya juga,” tambahnya.
Bukan hanya tim dari Rumah Pompa Kali Tenggang yang mengatasi dan mengantisipasi banjir. Tapi peran masyarakat juga penting, karena banyak masyarakat yang masih membuang sampah di kali atau sungai. “Biasanya banjir terjadi karena sampah dari masyarakat yang menyumbat gorong-gorong,” ujarnya. (cr2/ida)