RADARSEMARANG.COM, Semarang – Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama atas pembangunan yang ada di Kota Semarang. Hal ini ditegaskan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional tingkat Kota Semarang di ruang Lokakrida Gedung Balai Kota Semarang, kemarin.
Hendi –sapaan akrabnya—menegaskan, jika komitmen tersebut tidak hanya sebuah seremoni saja. Menurut dia, peringatan Hari Disabilitas Internasional bisa dijadikan momentum untuk melaksanakan semua aspek pembangunan.
“Tidak boleh hanya untuk seremoni saja. Kita sepakat semua rekan-rekan yang KTP-nya Semarang itu punya hak yang sama atas pembangunan di Kota Semarang. Jadi, hari ini harus kita jadikan momentum untuk kemudian semua aspek kegiatan pembangunan harus dilaksanakan oleh semuanya,” katanya.
Dirinya mencontohkan kesetaraan bagi disabilitas dengan penyediaan infrastruktur yang ramah penyandang disabilitas. Misalnya, jalur khusus bagi penyandang tuna netra di trototar dan masih banyak lagi.
“Trotoar ada blind tile atau jalur untuk penyandang tuna netra. BRT juga ramah disabilitas yang menggunakan kursi roda. Surat Izin Mengemudi khusus bagi penyandang disabilitas juga kita komunikasikan ke Polrestabes, sehingga sekarang para penyandang disabilitas sudah memiliki SIM D,”tuturnya.
Kesetaraan, kata dia, juga ada dalam pengadaan CPNS Kota Semarang yang menyediakan kuota dua orang bagi penyandang disabilitas. Hendi berharap ini menjadi awal untuk semangat kesetaraan pembangunan bagi seluruh warga negara tanpa terkecuali.
“Memang belum banyak, tapi mudah-mudahan ini sebuah gerakan untuk semua warga bangsa ini bahwa di sekelilingnya ada teman-teman yang harus kita support dan itu adalah bagian dari kesetaraan pembangunan,” tegasnya.
Ketua Forum Kota Sehat Kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Tia Hendi menuturkan, jika Forum Kota Sehat bersama pemerintah berupaya membuat masyarakat termasuk kaum disabilitas dapat hidup dengan nyaman di Kota Semarang.
“Peran kota sehat tentunya tidak hanya dari kesehatan fisik saja, tetapi bagaimana wajah Kota Semarang ini menjadi nyaman untuk ditinggali oleh seluruh warga termasuk teman-teman disabilitas,” ujar Tia.
Dalam peringatan hari disabilitas internasional tersebut, ada yang sedikit unik di mana Hendi mengucapkan selamat hari disabilitas internasional dengan menggunakan bahasa isyarat. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh komunitas-komunitas disabilitas di Kota Semarang. Seperti Sejiwa Foundation, Semarcakep, Kompak, Kuncup Mekar, Karunia Ilahi, Ar Rizki, Disabilitas Tangguh dan lainnya.
Dalam kegiatan tersebut, penyandang disabilitas juga diberikan bantuan dari PT Sidomuncul, berupa alat bantu penyandang disabilitas berupa 25 kursi roda, 50 pasang kruk dan 100 alat bantu dengar.
PT Sumber Alfaria Trijaya memberikan alat bantu berupa 4 kursi roda, 6 tongkat netra dan 4 alat bantu dengar. Kemudian Ortocare Jakarta akan berkontribusi memberikan 8 pasang kaki palsu untuk warga disabilitas Kota Semarang. (den/aro)