RADARSEMARANG.COM, Semarang – Upaya Pemerintah Kota Semarang dalam mewujudkan pelayanan kesehatan menyeluruh kepada masyarakat memperoleh apresiasi dari pemerintah pusat. Yakni, dipertahankan penghargaan kategori tertinggi Swasti Saba Wistara Kabupaten/Kota Sehat tahun 2021, setelah tahun 2019 gelar yang sama juga disabet Kota Lunpia.
Menurut informasi yang dihimpun, predikat ini berhasil dipertahankan setelah Kota Semarang berhasil mewujudkan enam tatanan dalam penataan kota, yaitu kawasan wisata yang sehat, permukiman yang sehat, ketahanan pangan, gizi, tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi, masyarakat yang mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat.
Dengan apresiasi dari pemerintah pusat ini menjadi penyemangat sekaligus wujud komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk terus mewujudkan Kota Sehat di Kota Semarang.
“Melalui semboyan ‘Waras Wargane, Sehat Kuthone’ kami Bergerak Bersama menjadikan kota ini bersih, aman, nyaman dan sehat untuk dihuni seluruh warga,” kata Ketua Forum Kota Sehat Krisseptiana Hendrar Prihadi, Kamis (18/11).
Tia Hendi –sapaan akrabnya–menjelaskan, sejak pencanangan Kota Semarang menuju Kota Sehat pertengahan Mei lalu, meyakini bahwa langkah ini menjadi sebuah pendekatan komprehensif dalam mewujudkan lingkungan perkotaan yang lebih sehat sekaligus solusi atas berbagai problematika khas perkotaan.
Misalnya, kepadatan penduduk dan kesemrawutan, permasalahan sanitasi dan ketersediaan air bersih, transportasi dan mobilisasi, polusi, produksi energi dan limbah domestik, hingga pengangguran, kriminalitas, dan lainnya.
“Secara bertahap Kota Semarang berhasil meraih Swasti Saba Padapa (tahun 2015), Swasti Saba Wiwerda (2017), Swasti Saba Wistara (2019) dan pada tahun 2021 ini berhasil mempertahankan raihan Swasti Saba Wistara sebagai capaian tertinggi penyelenggaraan Kota Sehat di Indonesia,” tutur Tia.
Dalam mewujudkan Kota Sehat, lanjut Tia, Pemkot Semarang mempunyai kegiatan unggulan, yaitu Rating Kelurahan Sehat, yang akan dilaksanakan sebagai komitmen untuk mengimplementasikan Kota Sehat di 177 Kelurahan se-Kota Semarang secara berkelanjutan.
“Kota Sehat bukanlah lomba dan meraih Swasti Saba Wistara bukanlah tujuan akhir, namun implementasi Kota Sehat harus terus menjadi ‘gaya hidup’ dari pemerintah dan masyarakat Kota Semarang,” harapnya. (den/aro)