RADARSEMARANG.COM, Semarang – Tak ada angin, tak ada hujan, dua rumah warga Candisari dan Gajahmungkur roboh, Minggu (14/11/2021) kemarin. Musibah tersebut menimpa rumah Sutrisno, warga Jalan Lempongsari, Gang Muria, Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, dan rumah Insan Fitriawan, warga Jalan Genuk Krajan, Tegalsari, Kecamatan Candisari.
Rumah Sutrisno yang dihuni bersama anak dan istrinya roboh sekitar pukul 07.15. “Iya, roboh tadi pagi. Atapnya ambrol. Itu rumah sudah tua, kemungkinan sudah lapuk,” kata Sutrisno kepada RADARSEMARANG.COM.
Diakuinya, saat kejadian tidak ada angin kencang maupun hujan deras. Namun malam harinya di wilayahnya diguyur hujan deras. Beruntung, Sutrisno telah berinisiatif keluar rumah bersama anak dan istrinya pada Minggu (14/11/2021) sekitar pukul 02.00. Sehingga seluruh keluarganya selamat dari kejadian tersebut.
“Sebelumnya sudah ada yang patah. Karena hujan deras, anak dan istri tak suruh pindah ke rumah sebelah jam 02.00. Ketika paginya ternyata ambrol,” bebernya.
Rumah tersebut hanya terbuat dari kerangka kayu dan bambu. Bagian atapnya genting kuno. Sutrisno mengaku menempati rumah tersebut sejak 1976. Beruntung, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, dan hanya kerugian materiil.
“Kerugian ya paling harus buat lagi. Kalau perabot-perabot hanya tertimpa. Sementara tinggal di rumah sebelah, yang juga milik saya,” ujarnya.
Sedangkan rumah satunya milik Insan Fitriawan berlokasi di Jalan Genuk Krajan, Tegalsari, Candisari. Atap rumahnya mengalami ambrol sekitar pukul 11.00.
“Ya, mungkin sudah lapuk, rangka atap terbuat dari kayu. Terus diguyur hujan deras. Karena sudah lapuk dimakan usia, sehingga tidak mampu menyangga atap genting hingga atap rumah roboh,” katanya. (mha/aro)