29 C
Semarang
Thursday, 17 April 2025

Tanjung Mas dan Petompon Jadi Pilot Project Kelurahan Ramah Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SemarangDua kelurahan di Kota Semarang, yakni Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, dan Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur menjadi pilot project penanganan stunting, kelurahan ramah perempuan dan peduli anak.

Kick off dijadikannya pilot project dilakukan di Kelurahan Tanjung Mas, Senin (8/11/2021) kemarin, oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo,  dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Jajaran Forkopimda Kota Semarang turut hadir dalam penandatanganan komitmen tersebut.

“Kita mulai percontohan khusus kelurahan ini di Kota Semarang. Sebelumnya kita fokus membuat model desa ramah perempuan dan peduli anak, di Semarang ini pembentukan kelurahan ramah perempuan dan peduli untuk pertama kali,” kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga.

Kementerian, kata dia, tetap akan memberikan pendampingan kepada dua kelurahan ini. Contohnya, Tanjung Mas yang memiliki tingkat perkawinan anak yang tinggi. Masalah lainnya, kata dia, adalah terkait stunting di Tanjung Mas yang juga tinggi.

Selain itu, juga pemberdayaan perempuan. “Nanti akan kita dampingi. Kami ada fasilitator daerah, pendampingam tingkat daerah, dan pendamping tingkat kelurahan,” jelasnya.

Nantinya, lanjut Bintang, juga akan dibentuk dapur sehat untuk menangani permasalahan gizi anak berkerja sama dengan BKKBN yang juga akan menjadi pilot project pengolahan pangan lokal untuk pemenuhan gizi. Tujuannya adalah angka stunting bisa ditekan.

“Di sini banyak perempuan yang bekerja di pabrik. Adanya rumah perlindungan pekerja perempuan (RP3) memberikan perlindungan terhadap perempuan. Termasuk bagaimana pendampingannya terhadap anak,” tuturnya,

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo justru mengapresiasi program Dapur Sehat yang dijalankan di Kelurahan Tanjung Mas sebagai upaya penanganan anak stunting. Dari data yang ada, di kelurahan ini memiliki 79 anak yang masuk dalam kategori stunting.

“Penanganan stunting di Kelurahan Tanjung Mas menjadi contoh yang luar biasa, yaitu dengan membuat percontohan dapur untuk mengatasi anak-anak stunting. Diperhatikan gizi seimbangnya seperti apa, kemudian nanti kita bagi ini. Jumlahnya 79 anak, inilah yang kita atasi menjadi percontohan,” tutur Hasto.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Pribadi mengatakan, Kelurahan Tanjung Mas merupakan salah satu kelurahan terpadat, dan jumlah kemiskinan cukup dominan mencapai 6.000 jiwa. Selain itu, kelurahan yang berada di pesisir Semarang ini pun memiliki jumlah stunting tertinggi, yakni sebanyak 79 balita.

“Secara keseluruhan, angka stunting di Kota Semarang masih 2.200 jiwa dari 1,7 juta jiwa. Kita memahami persoalan utamanya adalah kemiskinan dan pengangguran, maka harus dikeroyok indeks pembangunan manusia (IPM) diperbaiki, pertumbuhan ekonomi, dan angka kematian ibu dan anak kami terus ditekan,”jelasnya.

Hendi mengaku akan berkomitmen untuk menggerakkan masyarakat agar bisa saling support, dan berbagai program bisa dilaksanakan dengan baik. Goal-nya tentu untuk menurunkan angka stunting di Kota Semarang.

“Saya harap wanita di Semarang harus saling support di lingkungannya. Semua saling mengawasi, memberi masukan, dan membawa ke tempat kami supaya ada makanan tambahan  vitamin, gizi, serta pencegahan lain,”harapnya. (BBS/den/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya