RADARSEMARANG.COM, Semarang – Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang Kamis (4/11/2021) petang hingga malam menyebabkan sejumlah titik di ruas jalan Pantura Semarang-Kendal tergenang air.
Kondisi tersebut diperparah oleh limpasan air Sungai Plumbon yang membelah Kelurahan Mangkang Kulon dan Mangunharjo, Kecamatan Tugu. Tak hanya jalanan, perumahan warga pun kebanjiran.
Pantauan RADARSEMARANG.COM, sejumlah titik di Jalan Pantura tergenang selutut orang dewasa. Seperti di depan kantor Kelurahan Tambakaji, Kelurahan Wonosari hingga TPU Tikung, dan sebelah barat SPBU Wonosari, hingga menimbulkan kemacetan panjang.
Titik terparah di depan kantor Kelurahan Tambakaji dan Kelurahan Wonosari. Kendaraan kecil dan sepeda motor yang nekat menerabas banjir, bisa dipastikan mogok.
“Di depan Kelurahan Tambakaji, jalannya memang lebih rendah dibanding sisi utara. Saluran airnya pun tidak lancar, sehingga Jalan Pantura tergenang cukup dalam. Bahkan air menggenangi permukiman warga,” kata Amran warga sekitar.
Pemandangan yang sama terlihat di depan Kelurahan Wonosari, jalan menuju ke Semarang ataupun Kendal terendam sekitar 30 sentimeter. Arus kendaraan pun macet parah. Bahkan harus sabar menunggu antrean panjang untuk melintas jalan di depan Swalayan Aneka Jaya Mangkang yang sedang diperbaiki, sampai daerah Irigasi Mangkang Kulon.
“Macet parah. Pengguna sepeda motor banyak yang memilih mendorong motornya. Soalnya kalau nekat, malah mogok,” tutur Arif Haryanto yang melintas.
Jalan dan perkampungan warga juga terendam sekitar 30 sentimeter akibat limpasan Sungai Plumbon.
Berdasarkan informasi yang dihimpun RADARSEMARANG.COM, selepas Magrib limpasan air Sungai Plumbon langsung merangsek masuk ke rumah-rumah warga. Banjir diketahui juga menggenangi kantor Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Tugu tepatnya di depan Puskesmas Karanganyar.
“Tadi begitu hujan deras, air Sungai Plumbon langsung meluap. Ini karena kondisi sungai dangkal akibat sedimentasi. Sungai ini butuh normalisasi,” kata Ahmad Fidin, warga RW 4 RT 4 Kelurahan Mangunharjo.
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Tugu Sugiman ketika dihubungi koran ini mengaku masih melakukan pendataan terkait imbas meluapnya Sungai Plumbon dan beberapa wilayahnya di Kecamatan Tugu yang terendam banjir.
“Sementara ini yang banjir masih di Mangkang Kulon RW 3 dan Mangunharjo RW 4. Untuk keluarga yang terdampak masih kami data, apakah air masuk rumah atau tidak,” ujarnya.
Kawasan Mangkang Wetan juga tak luput dari terjangan banjir karena luapan dari Sungai Beringin. RW 7, RW 6, dan RW 5 menjadi titik terparah langganan banjir di kelurahan ini. Selain itu banjir juga menggenangi beberapa titik di RW 3 yang totalnya sekitar 50 rumah. “Hingga pukul 19.30, air masih belum surut. Akses jalan kampung tergenang,” kata Ketua Kelurahan Siaga Bencana (KSB) Mangkang Wetan Nerys Santana.
Warga RW 7, kata dia, masih membersihkan sampah yang nyangkut di jembatan maupun saluran air lainnya. Langkah sigap bencana juga dilakukan oleh warga, menyusul curah hujan yang tak kunjung turun. “Misalnya masih deras dan airnya semakin tinggi, kami siap melakukan evakuasi warga yang terendam,” tutunya,
Sementara itu, Staf Trantib Kelurahan Tambakaji Dimas mengatakan, banjir terjadi di RT 1 RW 1 Tambakaji sekira pukul 17.49. Air setinggi pinggang merendam 10 rumah warga. “Bersyukur banjir surut pada pukul 19.30. Saat ini warga sudah kerja bakti membersihkan rumah,” terangnya. (den/ida)