RADARSEMARANG.COM, Semarang – Keluhan para pedagang Johar langsung direspons Pemkot Semarang. Pagar seng di Jalan Pedamaran Semarang yang dnilai mengganggu akses pengunjung dan pedagang Johar akhirnya dibongkar. Hal ini dilakukan agar calon pembeli bisa mengetahui jika Pasar Johar sudah dibuka kembali.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang Fravarta Sadman mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan Dinas Penataan Ruang (Distaru) terkait permohonan pedagang untuk membuka pagar seng. Ini juga sesuai arahan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
“Segera kita laksanakan hari ini (kemarin) atau besok (hari ini) sudah dilepas, kemarin sudah berkoordinasi dengan PUPR dan Distaru. Rencana awal pagar seng ini akan dilepas kalau pagar keliling yang dibangun sudah jadi, namun kemarin Pak Wali bilang dilepas dulu nggak apa-apa,” katanya, Selasa (2/10/2021).
Fravarta mengaku juga sudah berkoordinasi dengan pihak cagar budaya terkait keluhan lainnya, yakni kondisi pasar yang panas. Menurutnya, penambahan kipas tidak boleh asal-asalan harus sesuai dengan aturan bangunan cagar budaya. “Boleh tidaknya kita konsultasikan juga, nggak boleh asal dan sesuai aturan,” tuturnya.
Mantan Camat Tembalang ini mengatakan, sebelumnya pihaknya juga konsultasi terkait penambahan lapak pedagang di los ataupun kios. Misalnya, model lemari lapak ataupun besaran ukurannya. “Lemari atau tempat jualan kemarin juga kita konsultasikan,” katanya.
Plt Kepala Distaru Kota Semarang M Irwansyah menjelaskan, jika pembongkaran pagar seng sudah mulai dilakukan Selasa (2/11/2021) kemarin. Terkait keluhan pedagang yang merasa gerah, prinsipnya pemkot akan mengakomodasi saran atau masukan dari pedagang.
“Nantinya seperti apa akan ada pembahasan lebih lanjut. Prinsipnya pedagang dan pembeli di Johar ini harus sama-sama merasa nyaman,” ujarnya.
Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang Juan Rama SAB meminta dinas segera membuka penutup seng yang saat ini masih terpasang. Hal tersebut, menurutnya, akan menyulitkan konsumen yang datang. Pun dengan sisa material bangunan yang masih berserakan.
“Dinas terkait ini harus memberikan alasan kenapa masih ditutup? Kalau nggak ada alasan ya harus dibuka, biar konsumen tahu kalau di Johar ini sudah mulai buka,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (2/11/2021).
Selain itu, terkait keluhan pedagang yang merasa gerah di dalam pasar, ia meminta agar ada evaluasi dari dinas dengan model bangunan pasar yang selesai direvitalisasi tersebut. Harapannya, dari hasil evaluasi pemerintah bisa mengambil langkah untuk menambah fasilitas agar aktivitas jual beli di Johar nyaman.
“Misalnya kalau bicara soal bangunan tidak bisa ditambah lagi ya dilakukan evaluasi apa yang jadi kekurangan atau membuat pedagang tidak nyaman tanpa merusak struktur bangunan,” tambah dia.
Misalnya saja, bisa menambahkan kipas angin di beberapa tempat untuk meminimalkan suhu panas di dalam pasar, sehingga aktivitas jual beli bisa nyaman dilakukan. “Contohnya, apakah ditambahkan kipas angin atau apa, yang penting penjual dan pembeli sama-sama nyaman saat berada di Johar,” katanya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sudah meminta dinas untuk melepas pembatas yang masih ada. Sehingga baik masyarakat maupun pedagang dapat lebih mudah dalam beraktivitas. Termasuk material bekas pengerjaan yang akan segera dipindahkan untuk mempermudah akses masyarakat.
“Aktivitas pasar sudah berjalan, dan penyempurnaan juga terus dilakukan. Misalnya, pedagang ini mengeluhkan panas, sehingga butuh peneduh. Atau, misalnya seng yang masih menutupi, dan material proyek yang belum dibersihkan akan diupayakan segera ditindaklanjuti,” tuturnya. (den/aro)