26 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

Deadline Pindahan 26 Oktober Tak Digubris, Baru 300 Pedagang Tempati Johar

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SemarangDeadline pindahan pedagang ke Pasar Johar sudah terlewati 26 Oktober lalu. Namun hingga kemarin, baru 300 pedagang yang mengisi lapak di Johar Tengah dan Johar Utara. Sedangkan jumlah pedagang yang telah menandatangani berita acara serah terima kios, lapak, maupun los sebanyak 1.090 pedagang.

Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang mengimbau para pedagang yang sudah klir dan tidak ada masalah bisa segera menempati lapaknya.

“Total ada 1.090 pedagang yang telah menerima berita cara, namun baru 300 orang yang masuk. Kami meminta agar pedagang bisa menempati lapaknya,” kata Sekretaris Disdag Kota Semarang Mujoko Raharjo, Kamis (28/10/2021).

Mujoko berharap, agar akhir bulan ini, pedagang yang sudah menerima berita acara bisa masuk ke kawasan Johar. Disdag, kata dia, juga memaklumi, masih ada beberapa kendala di lapangan. Misalnya, pedagang baru mau pindahan setelah memastikan keamanan Pasar Johar.

“Kondisinya kan masih lapak terbuka. Sehingga pedagang masih khawatir dengan keamanan barang dagangannya, khususnya pada malam hari saat Pasar Johar tutup,” ujarnya.

Diakui, sebelum menempati lapak, para pedagang ada yang menambah sarana, namun tidak menyalahi aturan tentang bangunan cagar budaya. Misalnya, ada yang menambah cantelan kayu, lemari kaca, besi hanger, kawat ram buat display barang, dan sebagainya.

Dia menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Penataan Ruang (Distaru) untuk membuka pagar seng yang digunakan sebagai sekat saat pembangunan Pasar Johar. Nantinya akan dibangun pagar mengelilingi kawasan Pasar Johar.

“Nanti dibangun pagar. Pintu masuk Johar nanti ada dua, yaitu dari Pedamaran dan Alun-Alun Johar. Pagar depan berfungsi sebagai tanggul saat musim hujan, koordinasi sudah kita lakukan,” katanya.

Langkah promosi untuk membantu pedagang juga sudah dilakukan oleh Disdag. Salah satunya mengedarkan surat kepada seluruh organisasi pemerintah daerah (OPD) Kota Semarang  untuk berkunjung dan berbelanja di Pasar Johar agar bisa kembali ramai.

Disinggung masih adanya persoalan pedagang yang merasa terbuang, Mujoko mengaku masih mengakomodasi keluhan pedagang yang menerima lapak dan berusaha memberikan pemecahan masalah yang ditemui pedagang.

“Kalau pengundian ulang tidak bisa. Mungkin nanti yang tidak sesuai peruntukannya yang akan diundi ulang,” ujarnya.

Pantauan RADARSEMARANG.COM, sejumlah pedagang yang sudah menempati lapak, di antaranya pedagang konveksi, jam, kacamata, perabotan, olahraga, dan lainnya yang sudah berjualan di Johar Utara dan Johar Tengah.

“Sudah langsung pindah setelah menerima lapak sesuai arahan dinas. Sayangnya, kondisinya masih sepi,”kata seorang pedagang konveksi, Yusuf.

Menurut dia, sepinya Pasar Johar ini lantaran belum semua pedagang masuk atau melakukan boyongan. Ia berharap agar pedagang lain bisa segera pindah dan menempati lapaknya. “Misalnya, kalau sudah terisi 70 persen bisa ramai lagi,” katanya.

Pedagang lainnya, Saiful Arif menduga, selain pedagang belum semuanya pindah, adanya pengerjaan bangunan pagar dan pagar seng yang belum dilepas membuat pembeli bingung saat akan masuk ke Johar.

“Pedagang sebenarnya minta ada akses masuk (di depan), tapi itu untuk menghindari arus lalu lintas. Maka, yang dibuka pintu samping. Berjalannya proses nanti masyarakat akan tahu sendiri,” jelasnya. (den/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya