RADARSEMARANG.COM, Semarang – Peningkatan ekonomi terutama pelaku UMKM terus digenjot oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Yakni setelah penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PKKM) di Semarang mulai dilonggarkan.
Salah satu cara yang dilakukan adalah Festival Pasar Sehat kembali digelar, agar pelaku UMKM bisa kembali beraktivitas. “Jadi di masa-masa pandemi yang cukup sulit ini, kita coba mengajak teman-teman UMKM untuk memasarkan produknya,” kata Hendi sapaan akrab wali kota saat menghadiri Festival Pasar Sehat di halaman kantor Kelurahan Pandean Lamper, Gayamsari, kemarin.
Melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, sejak April lalu Festival Pasar Sehat digelar secara bergilir di 16 kecamatan setiap akhir pekan. Kini tercatat bazar tersebut telah berlangsung di 12 kecamatan. Dengan agenda selanjutnya yakni Kecamatan Semarang Tengah, Semarang Timur, Ngaliyan, dan Tugu.
Sejumlah produk unggulan dari tiap kelurahan, seperti produk kriya, batik, serta olahan pangan turut meramaikan festival. Melalui penyelenggaraan secara hybrid, baik promosi melalui online dan offline, Hendi berharap para pelaku UMKM dapat kembali bangkit. “Mudah-mudahan ini menjadi wilayah promosi yang cukup efektif. Kemudian pelaku UMKM bisa tumbuh bangkit lagi di saat pandemi,” ungkapnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Bambang Suranggono menjelaskan, program tersebut merupakan gagasan Hendi agar pelaku UMKM di Kota Semarang memperoleh fasilitas promosi di tengah sejumlah aturan pembatasan sosial. “Kegiatan ini utamanya untuk memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM yang merasakan keterbatasan berjualan secara offline selama pandemi,” katanya.
Tidak hanya sekedar promosi, Festival Pasar Sehat ini juga menyiapkan para pelaku UMKM agar siap dan mematuhi mekanisme protokol kesehatan.
Bambang menjelaskan, ia ditugaskan oleh wali kota untuk tak berhenti pada kegiatan Pasar Sehat. Sejak 2020 fokus program pengembangan UMKM tersebut sudah berjalan mulai dari pendampingan, pendidikan dan pelatihan, pemodalan hingga pemasaran, salah satunya Festival Pasar Sehat tersebut.
“Ini merupakan rangkaian program dedikasi Pak Hendi untuk fokus pada peningkatan UMKM di Kota Semarang agar dapat bersaing dengan produk luar daerah,” terangnya.
Pada tahun ini, pihaknya telah memberikan fasilitas perizinan gratis PIRT bagi 300 UMKM, Hak Karya Intelektual, sertifikasi Halal bagi 100 UMKM, pengurusan Hak Karya Intelektual dan design packing serta cetak gratis bagi 200 UMKM.
Sehingga pendampingan UMKM di Kota Semarang dapat berkesinambungan dan menjadi solusi bagi permasalahan pelaku UMKM seperti permodalan dan promosi.
“Saya bersyukur karena Pak Wali Kota memiliki program dedikasi untuk UMKM, melalui SK Wali Kota mengatur lahirnya Gerai Kopimi sebagai forum UMKM di 177 kelurahan.” imbuh Bambang. (den/ida)