31.2 C
Semarang
Sunday, 12 October 2025

Proyek Jembatan Kaca Tak Sesuai Target, Wali Kota Hendi: Kontraktornya Tidak Berkualitas

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Progres pengerjaan proyek jembatan kaca di Kawasan Hutan Wisata Tinjomoyo ternyata tidak sesuai dengan target yang diharapkan.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku sangat kecewa dengan kinerja kontraktor atau pelaksana proyek. Pria yang akrab disapa Hendi ini bahkan menuding jika kontraktor tidak berkualitas dan tidak bonafid.

“Saya sedih karena evaluasi pembangunan jembatan kaca kontraktornya tidak bonafid dan tidak berkualitas,” keluh Hendi, Selasa (12/10/2021).

Proyek ini merupakan proyek dedicated atau program prioritas Pemerintah Kota Semarang. Namun pada kenyataannya, progres proyek tersebut justru mengalami deviasi hingga 25 persen.

Kontraktor, lanjut Hendi, harus dikenai sanksi jika tidak mampu menyelesaikan proyek tersebut. “Jika tak mampu merampungkan proyek, diputus kontrak saja dari pada nanti pekerjaan yang dilakukan tidak berkualitas,” ujarnya kecewa.

Padahal maksud Pemkot Semarang yang terus membagikan informasi progres pengerjaan pembangunan infastruktur, yakni lelang. Harapannya bisa dikerjakan dengan baik.

Apalagi jika pemenang lelang atau kontraktor berasal dari Semarang, sehingga ada kebanggaan tersendiri. “Alasannya tidak punya duit, lalu kenapa nawar. Kalau asal-asalan dan tidak selesai, tidak berkualitas,” katanya geram.

Jika proyek ini tidak bisa rampung pada 2021, Hendi berharap pengerjaan Jembatan Kaca bisa diteruskan tahun depan. Padahal proyek tersebut sempat tertunda karena pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, sehingga dilakukan refocusing anggaran.

“Saya akan lebih sering melakukan evaluasi pada proyek yang sedang berjalan, apalagi sudah dekat dengan akhir tahun. Tujuannya agar hal serupa tidak terjadi. Mungkin akan saya lakukan tiap minggu, jangan sampai ada pengawasan yang tidak penuh akhirnya deviasinya semakin melebar,” ujarnya.

Terpisah, Ketua DPRD Kota Semarang Kadar Lusman menyayangkan proyek Jembatan Kaca Tinjomoyo tidak berjalan sebagai mana mestinya. Kontraktor yang memenangkan tender ternyata tidak serius saat mengerjakan proyek.

Hal ini sangat disayangkan karena jembatan kaca merupakan proyek pemerintah membuat daya tarik wisata baru di Kota Semarang. “Sangat disayangkan, kasihan pemkot karena ini daya tarik objek wisata di Semarang,” katanya.

Pilus –sapaan akrabnya—meminta, seluruh rekanan bisa serius saat bersaing di Kota Semarang agar program pemkot bisa rampung sesuai target. Mantan Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang ini juga menjelaskan jika DPRD sudah meminta agar pemkot tidak mendapatkan kontraktor yang tak bonafid.

“Namun aturan lelang tender terbuka untuk umum. Sehingga siapapun boleh mengikuti. Mestinya mestinya dilihat rekening koran dan modal mereka berapa. Ini yang jadi kesulitan, sehingga pemerintah tidak bisa melihat dari CV atau PT yang mengikuti,” terangnya.

Sesuai dengan peraturan presiden, kata dia, pelaksanaan lelang dilakukan di mana rekanan yang menawar lebih rendah menjadi pemenang lelang. Menurut Pilus, kasus jembatan kaca ini hampir sama dengan pembangunan RSUD Tipe D Mijen 2019 lalu, d imana kontraktor tidak bisa menyelesaikan proyek.

“Sudah langsung di-blacklist dan benderanya tidak bisa digunakan lagi. Tapi bisa saja pakai bendera lain, ini yang sulit. Apalagi orangnya kan tidak bisa di-black list,” katanya. (den/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya