29 C
Semarang
Thursday, 19 June 2025

Komunitas Sepeda Jadul Napak Tilas Perjuangan Heroik Rakyat Semarang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/5 Semarang nggowes napak tilas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal. Bersama komunitas sepeda onthel memeriahkan HUT TNI ke-76, Denpom IV/5 Semarang melakukan doa bersama dan tabur bunga.

Ada beberapa anggota komunitas sepeda jadul yang mengikutinya. Antara lain komunitas SOC (Sepeda Ontel Club), Kujang Sepeda Ontel, SOPAN (Sepeda Ontel Opo Anane), serta GAC (Gowes Alimdo Club).

Gowes ini diikuti Kasat Lantas Polrestabes Semarang AKBP Sigit serta sejumlah mitra Denpom IV/5 Semarang. Yang menarik, para ontelis mengenakan pakaian atau atribut pejuang. Termasuk berkostum ala Jenderal Besar Soedirman.

Mereka memulai nggowes dari Markas Denpom VI/5 Semarang. Kemudian meluncur ke Museum Mandala Bhakti (gedung bekas Markas Polisi Istimewa), lalu menyusuri jembatan Banjir Kanal Barat, LP Bulu, jalan Dr Soetomo, Jalan Veteran Gergaji, hingga sampai ke tujuan utama. Yakni TMP Giri Tunggal Semarang.

Kegiatan ini dilaksanakan secara terbatas mengedepankan protokol kesehatan karena masih suasana pandemi covid-19. “Melalui ini, kami ingin mengajak warga Kota Semarang, khususnya para ontelis agar tetap bersemangat,” ujar Dandenpom IV/5 Semarang Letkol CPM Okto Femula ketika sampai di TMP Giri Tunggal.

Diawali dengan penghormatan, kemudian Dandenpom IV/5 Semarang bersama para ontelis melakukan tabur bunga. Adapun makam pahlawan yang diziarahi yakni dr Kariyadi, AIP M Bono (Polisi Istimewa), R Bisoro, dan Mgr Soegijapranata (pahlawan nasional).

“Saya sampaikan terima kasih kepada teman-teman yang bersedia melonggarkan waktu untuk nggowes bareng. Ini didasari rasa kangen satu sama lain,” ucapnya kepada RADARSEMARANG.COM Minggu (10/10).

Dikatakan lebih lanjut, nggowes ini menjadi cara strategis untuk mengingat peristiwa besar yang pernah terjadi di Semarang. Ada banyak peristiwa sejarah jutaan rakyat Semarang yang melawan penjajahan Jepang. Sekaligus, momentum itu terjadi bertepatan beberapa hari setelah TNI terbentuk.

“Nggowes tadi menyusuri lokasi terjadinya pertempuran sengit. Antara warga Semarang dengan tentara Kido Butai Jepang,” sambungnya.

Seperti di Markas Denpom IV/5 Semarang. Di sana pernah menjadi tempat eksekusi Jepang oleh para pejuang Indonesia. Selama perjalanan, peserta nggoe pun antusias. Karena banyak yang belum paham sejarah perjuangan yang ada di Semarang.

Usai gowes napak tilas Pertempuran 5 Hari Semarang, Denpom menggelar bhakti sosial dengan membagikan paket sembako kepada tukang becak, seniman serta masyarakat sekitar.

Ketua SOC Jateng Bob mengaku baru kali ini nyepeda sekaligus ziarah ke makam pahlawan. Ia pun baru tahu jika ada pemandu yang bisa menceritakan detil sejarah perjuangan rakyat Semarang. “Saya jadi tahu jasad yang terkubur dan gugur itu tertembak dimana, dan apa perannya,” terang Bob yang berharap kegiatan ini rutin setiap tahun agar generasi milenial bisa melek sejarah. (cr8/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya